Langgam.id - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr M Djamil Padang masih membutuhkan tambahan alat bantu pernapasan ventilator untuk ruang isolasi covid-19. Meski sudah ada tujuh tambahan, rumah sakit masih membutuhkan tambahan alat bantu pernafasan ventilator.
Direktur Umum SDM dan Pendidikan RSUP M Djamil Padang Dovi Djanas mengatakan, sebelumnya pihaknya punya14 ventilator. Semua ventilator tersebut sudah terpakai. Kemudian rumah sakit juga sudah mendapatkan tambahan.
Ia menambahkan, bahwa sebanyak dua ventilator dipinjam dari Semen Padang Hospital (SPH) Padang. Kemudian bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak lima ventilator.
"Kita sudah dapat bantuan tujuh ventilator, tentu ini yang kita manfaatkan untuk melakukan perawatan bagi pasien covid-19 di rumah sakit, total kita sudah punya 21 ventilator," katanya, Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Ruang Isolasi Covid-19 RSUP M Djamil Padang Penuh, Pasien Mulai Menumpuk
Dari total 21 ventilator yang ada ungkapnya, semuanya juga sudah dipakai atau penuh. Sehingga rumah sakit masih membutuhkan tambahan ventilator lagi. Saat ini pihaknya juga sedang mengejar renovasi ruangan baru dengan kapasitas 80 tempat tidur.
Sebanyak 20 tempat tidur diantaranya disiapkan untuk pasien dengan kondisi berat sehingga harus disiapkan juga alat ventilator. Ruangan ini ditargetkan bisa dipakai mulai minggu depan.
"Kita usulkan dengan cara berkoordinasi bersama pemerintah daerah atau rumah sakit daerah agar SDM (sumber daya manusia) di daerah membantu pelayanan di RSUP dr M Djamil," pintanya.
Baca juga: Dokter Andani: Sumbar Butuh Segera Siapkan Tempat Isolasi Covid-19
Dia berharap, agar ventilator yang ada di rumah sakit daerah yang tidak terpakai agar dimanfaatkan dulu di RSUP dr M Djamil. Semua pihak tentu harus bekerja sama untuk menghadapi ini, tidak bisa sendiri-sendiri menurutnya.
Selain meminta kepada rumah sakit di daerah, pihaknya juga sudah meminta bantuan kepada BNPB. Meski demikian, diharapkan bantuan dari rumah sakit di daerah karena yang paling dekat dan memungkinkan cepat.
"Dengan tidak menunggu-nunggu lama kan bisa kita manfaatkan, begitu juga dengan SDM-nya, bersama kita menghadapi, kalau tidak kelabakan juga kita nanti," ujarnya.
Dia berharap agar kepala daerah mendorong rumah sakit agar dapat memberikan bantuan tersebut. (Rahmadi/yki)