Langgam.id - Puluhan mahasiswa menggelar aksi di depan Kantor Bupati Kabupaten Pasaman Barat, Jumat (07/05/21) sore. Mahasiswa meminta, Pemkab merealisasikan tiga tuntutan mereka.
Mahasiswa meminta Pemkab Pasaman Barat segera mengoperasikan Rumah Sakit Pertama Ujung Gading. Kedua, mengusut tuntas aliran dan permasalahan dana Corporate Social Responsibility (CSR) di Pasaman Barat yang tidak pro rakyat. Ketiga, menyelesaikan permasalah dan memberikan perhatian kepada bangunan di SDN 26 Lembah Melintang yang memperhatikan.
Koordinator Umum Aksi Aliansi Mahasiswa Pasbar Bergerak Agung Fio Marisginta MTD mengatakan, aksi ini mereka lakukan setelah beberapa upaya mereka tidak mendapatkan titik terang. Mereka mengaku sudah pernah bersurat kepada Pemkab Pasaman Barat untuk berdiskusi.
Kehadiran rumah sakit pertama yang sudah menghabiskan dana puluhan miliar, belum juga di operasikan dan menjadi pertanyaan besar di tengah masyarakat. Kemudian, aliran CSR dengan nilai yang fantastis juga belum mendapatkan titik terang.
"Ini keluhan masyarakat pak, kami minta aspirasi ini didengar dan direalisasikan segera," ujarnya.
Kedatangan dan aksi di tengah hujan tersebut disambut oleh Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat Risnawanto bersama Sekda dan sejumlah pejabat OPD lainnya. Pemkab mendengarkan dan meminta mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan baik dan akan ditindaklanjuti sesuai aturan yang ada.
Menyikapi tiga tuntutan tersebut Pemda berusaha memberikan penjelasan melalui Sekda Yudesri. Menurutnya tiga tuntutan mahasiswa tersebut sebelumnya sudah diproses dan saat ini terkendala dengan regulasi, termasuk pengoperasian RS Pratama Ujung Gading.
Sementara penyaluran CSR juga melalui regulasi sudah melalui mekanisme. Sedangkan, kondisi SD N 26 Lembah Melintang sudah diproses, namun terkendala pandemi covid-19.
"Kami pemerintah Daerah siap menerima aspirasi masyarakat dan melayani masyarakat," kata Risnawanto saat menyambut mahasiswa.
Setelah menggelar orasi dan menyampaikan aspirasi mereka, serta sejumlah ajakan kepada mahasiswa lain dan organisasi untuk bergerak, mahasiswa langsung membubarkan diri dengan baik dan kembali ke rumah masing-masing. (Ian/ABW).