Langgam.id - Anggota Koperasi Ar Risalah Tuah Basamo dan masyarakat mendapatkan ratusan paket sembako murah. Sebagian harga sembako itu disubsidi oleh Anggota DPD RI Emma Yohana agar bisa meringankan beban ratusan masyarakat saat Ramadan dan lebaran.
Menghindari kerumunan, paket sembako murah itu di bagikan di ruangan terbuka dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19. Panitia sengaja membuat meja pendaftaran dan penyerahan paket sembako secara terpisah.
Anggota DPD RI Emma Yohanna mengapresiasi kegiatan koperasi ini. Sebab, sebagian besar anggota koperasi itu terdiri dari wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan pelaku UMKM.
Dirinya bersama keluarga sengaja memberikan subsidi dari harga sembako yang diberikan tersebut sebagai bentuk kebersamaan dan membantu anggota koperasi di tengah pandemi serta jelang Ramadhan.
"Dari total Rp100.000 nilai sembako, kita berikan subsidi Rp25 ribu per paketnya," ujarnya.
Emma mengaku, kehadiran koperasi di Pasaman Barat akan mempermudah masyarakat dalam peningkatan ekonomi dan mendapatkan pendampingan atau bantuan dari pemerintah pusat atau daerah.
Kedepan terangnua, KSU Ar Risalah Tuah Basamo diharapkan bisa berkembang dengan angggota sekarang mencapai 300 orang. Ia mengharapkan pengurus harus memikirkan program agar semua anggota bisa terbantu.
"Sebagai wakil rakyat di DPD saya siap membantu, agar masyarakat bisa meningkatkan perekonomian, termasuk melalui koperasi," sebutnya.
Salah seorang penerima Fitra mengaku sangat terbantu dengan bazar murah tersebut. Selain, mendapatkan subsidi sembako, angggota juga diajarkan cara berorganisasi, agar lebih berkembang kedepan.
Kehadiran koperasi ini ungkapnya, diharapkan mampu menaungi angggota agar bisa lebih berkembang kedepannya, terutama dalam penilaian ekonomi dan usaha UMKM.
"Kita punya usaha kecil, besar harapan koperasi ini bisa membantu dalam perkembangannya kedepan," harapnya.
Ia mengaku, akan mempergunakan sembako berupa beras, minyak, gula dan sirup ini untuk kebutuhan selama Ramadan dan lebaran. Dia bersama sejumlah anggota kelompok lainnya datang sesuai dengan aturan dan jadwal agar tidak terjadi kerumunan.
"Banyak yang ingin ikut, tapi kita dibatasi karena saat ini masih dalam suasana pandemi," ujarnya. (Ian/yki)