Langgam.id- Kepala Bank Indonesia (BI) Sumbar Wahyu Purnama A mengatakan, perkembangan penanganan kasus covid-19 sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Sumbar. Terlebih dengan adanya kebijakan pembatasan mudik di tahun 2021 ini.
"Sebelumnya kita optimis jadi positif, kalau tidak ada pembatasan mudik sekarang kayak apa Sumbar, akan ada serbuan pemudik berkali lipat akibat tahun kemaren tidak diizinkan mudik, ternyata perkembangan yang terjadi ternyata tidak boleh mudik," katanya di Gedung BI Sumbar, Senin (26/4/2021).
Dia mengatakan, akibat pelarangan mudik sangat berpengaruh pada kegiatan ekonomi seperti transaksi dan permintaan barang tidak setinggi yang diperkirakan sebelumnya, yang diharapkan konsumsi masyarakat meningkat.
Pihaknya memperkirakan akan ada pertumbuhan perekonomian Sumbar sebesar sekitar 4,8 sampai 5,8 persen, namun tampaknya akan berada di bawah itu akibat larangan mudik. Meski di bawah itu, pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh positif dari sebelumnya walau tidak besar.
"Jadi itu yang bisa mengkoreksi pertumbuhan ekonomi kita, kalau seandainya ada mudik mungkin pedagang kita siap dengam serbuan perantau,"katanya.
Baca juga: BI Sumbar Ajak Masyarakat Gunakan Pecahan Rp75 Ribu untuk THR
Sampai Triwulan II 2021, pihaknya mencatat masih terasa efek pandemi Covid-19 terutama pada saat Ramadan dan Idul Fitri karena ada larangan mudik. Harapannya sebelumnya terjadi peningkatan konsumsi masyarakat cukup besar, namun tidak jadi.
Diharapkan pada Triwulan III dan IV perekonomian kembali semakin membaik. Kuncinya adalah masyarakat agar melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 untuk menghentikan pandemi Covid-19. Kalau pandemi berakhir diharapkan eskpor membaik dan impor menurun sehingga negara menjadi lebih baik.(Rahmadi/Ela)