6 Langkah Kepala Sekolah Menyambut Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi Corona

Jika tidak ada aral melintang, maka tahun ajaran baru akan dimulai minggu ketiga Juli 2020. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim (nasional.tempo.co). Meskipun masih dalam suasana wabah Covid-19 dan diskusi serta perdebatan yang sengit tokoh-tokoh politik dan nasional tentang awal tahun ajaran baru.

Mulainya tahun ajaran baru saat ini tentu akan berbeda dengan tahun ajaran baru sebelumnya, karena di tahun ini seluruh dunia sedang menghadapai wabah Covid-19. Tak terkecuali Indonesia, sudah banyak korban berjatuhan disamping banyak pula yang sembuh.

Data 13 Juni 2020, jumlah pasien Covid-19 di dunia adalah 7.495.164 orang sedangkan di Indonesia jumlahnya 37.420 orang (Covid19.go.id). Oleh sebab itu, maka pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) yang tujuannya adalah:

  1. Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19;
  2. Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19;
  3. Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan;
  4. Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua/wali.

Kepala sekolah sebagai pimpinan organisasi sekolah tentunya memiliki andil yang cukup besar untuk menjamin hak peserta didik mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19, karena itu selaku puncak pimpinan di sekolah kepala sekolah perlu melakukan persiapan-persiapan yang dibutuhkan dalam rangka menyambut tahun pelajaran 2020.

Ada enam langkah yang bisa dilakukan oleh kepala sekolah agar pada saat tahun pelajaran baru dimulai sekolah yang dipimpinnya dapat melakukan layanan pendidikan secara baik dengan  tetap memperhatikan prosedur penaggulangan penyebaran covid-19.

  1. Menyiapkan model layanan pembelajaran dan layanan administrasi pendidikan, kepala sekolah menyusun protap atau SOP layanan administrasi pendidikan serta layanan pembelajaran daring dan pembagian tugas serta piket di sekolah.
  2. Melakukan pendataan kepada peserta didik untuk memastikan bahwa semua peserta didik memiliki akses pembelajaran daring. Bagi peserta didik yang kesulitan untuk mendapatkan akses belajar dari rumah, maka sekolah perlu merumuskan strategi yang tepat dan aman agar peserta didik tersebut dapat menerima haknya untuk belajar.
  3. Mengarahkan dan mengkoordinasikan guru untuk membuat perencanaan mengajar jarak jauh (PJJ). untuk mempersiapkan perencanaan pembelajaran jarak jauh kepala sekolah dapat melakukan kegiatan IHT atau workshop melalui webinar atau room meeting yang aplikasi sudah banyak. Disamping itu juga kepala sekolah dapat bekerja sama dengan pengawas dan Dinas pendidikan setempat untuk menjadi narasumber dalam kegiatan IHT atau workshop itu.
  4. Mempersipkan fasilitas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini mencakup fasilitas fisik dan non fisik (Gunawan, 1996:115), fasilitas fisik seperti, komputer atau laptop, tablet, jaringan internet, semuanya itu disiapkan di sekolah untuk guru atau petugas yang membutuhkan untuk kegiatan pembelajaran atau untuk administrasi di sekolah. Sementara fasilitas non fisik dapat berupa kuota, atau pulsa yang disediakan oleh sekolah bagi guru honorer atau siswa yang tidak mampu.
  5. Mempersiapkan dokumen program kerja sama dengan instansi atau lembaga terkait, seperti dians sosial, lembaga perlindungan anak, atau lembaga psikologi pendidikan atau psikologi sosial sebagai upaya untuk perlindungan dan layanan terhadap peserta didik atau orangtua peserta didik
  6. Mempersiapkan wadah atau media komunikasi, media komunikasi ini bisa berbentuk media sosial, atau radio. Tujuannnya adalah untuk menjalin komunikasi internal dan eksternal di dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

Keenam langkah tersebut tentunya bukan harga mati, sekolah bisa menambah atau membuat penyesuaian stategi atau langkah-langkah yang dibutuhkan yang tentunya akan berbeda tergantung situasi dan kondisi sekolah masing-masing. Namun enam langkah tersebut bisa dijadikan sebagai inspirasi atau ide bagi kepala sekolah untuk mengembangkannnya lebih lanjut.


Jamaludin, Kepala SMAN 1 Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota dan Mahasiswa Pascasarjana IAIN Batusangkar

Baca Juga

Aksi Kolaborasi Bangun Pondok Literasi Rosihan Anwar di Solok
Aksi Kolaborasi Bangun Pondok Literasi Rosihan Anwar di Solok
Pertengahan pekan lalu, saya mendapat kesempatan berbicara sekitar 10 menit di sesi seminar pendidikan dalam rangka Kongress Minang Diaspora
Dari Seminar Pendidikan MDN: Dialektika yang Hilang 
Digelar 4 Hari, Wisuda ke 90 UIN Imam Bonjol Luluskan 1.865 Wisudawan
Digelar 4 Hari, Wisuda ke 90 UIN Imam Bonjol Luluskan 1.865 Wisudawan
Politisi Partai Golkar Evelinda
Tingkatkan Kualitas Anak Bangsa, Evelinda Bakal Perjuangkan Beasiswa Siswa Berprestasi
Sekampung Mendidik Seorang
Sekampung Mendidik Seorang
Dunia pendidikan di Kota Bukittinggi ditambahkan dengan materi ABS-SBK. Penambahan muatan lokal ini ditujukan untuk pelajar SD dan SMP.
Muatan Lokal Bagi Siswa SD dan SMP di Bukittinggi, Ada Materi ABS-SBK