Perayaan 17 Agustus tidak hanya diisi dengan lomba panjat pinang mendekorasi lingkungan tempat tinggal dengan pernak pernik 17-an. Perayaan 17 Agustus di beberapa daerah di Indonesia ini diisi dengan beragam tradisi unik
Langgam.id - Bulan Agustus setiap tahunnya selalu jadi bulan yang meriah di Indonesia. Pasalnya, pada bulan ini seluruh warga Indonesia antusias menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan pada 17 Agustus.
Perayaan 17 Agustus tidak hanya lomba panjat pinang dan lomba makan kerupuk, tapi juga diisi dengan berbagai tradisi unik yang diselenggarakan di beberapa daerah.
Dilansir dari Indonesia Travel, berikut ini tradisi unik perayaan 17 Agustus dari berbagai daerah di Indonesia.
Barikan, Malang
Barikan merupakan tradisi tasyakuran yang dilakukan masyarakat Kota Malang, Jawa Timur pada malam Hari Kemerdekaan Republik Indonesia atau setiap 16 Agustus.
Tasyakuran biasanya diisi dengan doa dan renungan bersama. Kemudian, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu nasional dan menyantap makanan yang telah disediakan.
Adapun hidangan yang kerap disajikan berupa tumpeng dan buah-buahan. Selain sebagai bentuk rasa syukur dan momen mengenang jasa para pahlawan, Barikan juga menjadi ajang silaturahmi warga .
Obor estafet, Semarang
Tradisi unik 17 Agustus lainnya ada di Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya di Kelurahan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur. Perayaan 17 Agustus di daerah tersebut diisi dengan gelaran obor estafet.
Untuk diketahui, tradisi ini telah berlangsung selama kurang lebih 30 tahun. Adapun peserta tradisi ini adalah para atlet terbaik dari Kota Lumpia. Obor yang digunakan dalam estafet merupakan simbol semangat para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Pawai Jampana, Bandung
Menjelang 17 Agustus, masyarakat Bandung, Jawa Barat biasanya menggelar pawai Jampana. Puluhan tandu berisi aneka hasil bumi, kerajinan tangan, dan berbagai macam makanan diarak keliling kampung dalam acara tersebut.
Adapun setiap tandu digotong oleh empat orang. Sama seperti arak-arakan di daerah lain, hasil bumi pada pawai Jampana yang berada dalam tandu akan diperebutkan oleh warga yang ikut menyaksikan pawai. Sementara, makanan disantap bersama-sama.
Untuk menambah semarak, tandu-tandu yang digunakan dalam pawai Jampana diberi hiasan kerajinan tangan bernuansa kemerdekaan. Begitu pula dengan para penandu.
Mereka akan menggunakan kostum tertentu supaya terlihat menarik. Selain sebagai penyemarak momen Hari Kemerdekaan, pawai Jampana juga menjadi perwujudan rasa syukur warga akan hasil panen.
Sepak bola durian, Kebumen
Masyarakat Kebumen, Jawa Tengah punya tradisi unik merayakan 17 Agustus. Yakni menggelar sepak bola durian. Karena terbilang ekstrem, perlombaan tersebut hanya bisa diikuti oleh orang tertentu.
Baca juga: Gubernur Sumbar Ajak Masyarakat Ikuti Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan
Contohnya, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Anggota Forum Spiritual, atau Detasemen Khusus (Densus) 99. Sebelum sepak bola durian dimulai, pemuka agama akan memanjatkan doa-doa agar pemain diberikan keselamatan selama bertanding.
Tirakatan, Yogyakarta
Mengisi malam Hari Kemerdekaan dengan tasyakuran juga dilakukan warga yang tinggal di Yogyakarta dengan sebutan Tirakatan.
Agenda Tirakatan tak jauh beda dengan Barikan. Seluruh warga dari berbagai kalangan berkumpul untuk memanjatkan doa, merenung, bernyanyi, dan melakukan santap bersama. Akhir acara biasanya diisi dengan pemberian hadiah bagi pemenang lomba yang digelar sebelum Tirakatan.
Itulah lima tradisi unik yang kerap diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus.