Langgam.id- Cerita pasangan kepala daerah yang "pecah haluan" saat mendayung biduk pembangunan daerah sudah lagu lama yang biasa terdengar. Namun, lagu seperti itu tak pernah diputar di Kantor Gubernur Sumbar, setidaknya dalam lima tahun ke belakang.
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Nasrul Abit (IP-NA) akan segera mengakhiri masa jabatan keduanya pada awal 2021 nanti. Tahun depan, Sumbar bergantik nahkoda. Cerita pelayaran harmonis yang berlangsung selama IP-NA memimpin mestinya jadi standar kepemimpinan di Sumbar ke depan.
"Hampir lima tahun kami menjabat, Alhamdulillah memang tidak ada perselisihan antara kami," kata Irwan Prayitno.
Sebagaimana ditangkap awak media selama ini, memang seolah ada kesepakatan tidak tertulis yang terjalin antara IP dan NA terkait pembagian kerja mengurus daerah. IP selaku gubernur tampak mempercayakan sejumlah bidang untuk diurus oleh NA seperti, penanganan kemiskinan, pengentasan daerah tertinggal, pengembangan wisata, pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif, serta lain sebagainya.
Kesepakatan itu tampak terjalin secara lisan, dan tergambar dalam setiap agenda kedinasan IP-NA yang selalu dibagikan Biro Humas Setdaprov Sumbar kepada wartawan, sebagai pedoman rencana peliputan di Gubernuran. IP selaku gubernur tampak lebih sering mengurusi pendidikan, investasi, dan lain sebagainya. Sementara itu, NA dipercayai mengurus daerah tertinggal dan urusan lain, sehingga memang lebih sering bolak-balik ke daerah seperti Mentawai dan Pasaman Barat.
Pembagian tugas, keharmonisan, serta komunikasi yang terjalin dengan baik sejauh ini, membuat IP dan NA berhasil mempersembahkan 339 penghargaan dalam mengurus Sumbar. Selain itu, prestasi-prestasi fisik dan nonfisik lain pun tak luput dari jangkauan keduanya selama menjabat dan seiring sejalan.
Beberapa penghargaan bergengsi yang diraih adalah, Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), Satya Lencana Pembangunan Bidang Pangan, Tanda Kehormatan Satya Lencana Wira Karya Bidang Pemerintahan dalam Pengelolaan, Pengembangan dan Pembangunan Kelautan tahun 2017, serta ratusan penghargaan lain.
Ada pun capaian fisik dan nonfisik yang diraih antara lain, melepaskan satu per satu daerah di Sumbar dari status daerah tertinggal, menekan kejadian stunting (kekerdilan) dari tahun ke tahun, membangun puluhan kilometer jalan, membangun tempat evakuasi sementara (TES) atau shelter tsunami, serta Trans Mentawai dan Pelabuhan Teluk Tapang yang menjadi bagian dari program prioritas nasional.
Belum lagi, di era keduanya Sumbar juga mendapatkan penghargaan sebagai percontohan Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori BAIK dari Kemenpan RB, tiga kali berturut-turut menyabet platinum pada Indonesia Attractiveness Award (IAA) sejak hingga 2019, serta ratusan lainnya.
Di sektor pendidikan, IP-NA terus berupaya dalam melakukan pemerataan yang juga menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021. Data Pemprov Sumbar mencatat, akses dan Pemerataan Pendidikan menunjukkan persentase capaian APK SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C yang terus meningkat. Selain itu, angka putus sekolah terus menurun sejak 2015 hingga tercatat 0 persen pada 2019 untuk tingkat SMA/SMK. Sementara itu, persentase capaian Angka kelulusan SMA/MA/LB/Paket C pada 2019 tercatat menyentuh angka 99.76 persen.
Kerja sama apik antara Irwan Prayitno dan Nasrul Abit juga terlihat dari bagaimana keduanya menyikapi tragedi Wamena yang meletus pada 2019, dan menimbulkan kerugian harta dan jiwa di sisi perantau Minang di tanah Papua sana. Saat itu, NA terbang ke Wamena untuk mengecek langsung kondisi warga Minang, memberi rasa aman, hingga memulangkan korban meninggal dunia serta korban selamat ke Ranah Minang.
Bahkan, saat bencana non alam pandemi covid-19 melanda Sumbar sejak awal 2020, pasangan ini selalu bersama merumuskan langkah apa saja yang akan diambil. Tak siang, tak malam. Keduanya rapat untuk menentukan keputusan yang akan diambil.
Selain itu, Sumbar juga menjadi terbaik se-Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19. Seperti tracking dan uji swab gratis. Hasilnya memang angka positif terinfeksi Sumbar menjadi tinggi, namun upaya memutus mata rantai covid-19 berjalan baik.
Terakhir, Sumbar tampil sebagai juara umum dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke XXVIII. Kafilah Sumbar memperoleh 9 juara satu, 9 juara II dan 4 juara III. Raihan yang melampauan target awal yang membidik posisi lima besar.
"Alhamdulillah, sejauh ini masih dipercayai dan selalu menyelesaikan tugas sebagaimana diminta bapak gubernur. Untuk berhasil mempimpin daerah, memang membutuhkan kekompakan," kata Nasrul Abit dalam sebuah kesempatan. (*)