5 Gangguan Mental yang Bisa Menurun dalam Keluarga

kesehatan mental

Ilustrasi cemas atau khawatir (pixabay)

Langgam.id - Ada banyak hal yang menyebabkan masalah kesehatan mental bisa berkembang pada seseorang. Faktor biologis, emosional, dan genetik yang terlibat, yang berarti beberapa masalah kesehatan mental bisa menurun dalam keluarga.

Meskipun secara umum riwayat penyakit mental dalam keluarga meningkatkan risiko penyakit tersebut, tetapi sebagian besar penyakit mental tidak sepenuhnya dapat diwariskan oleh satu gen.

Selain itu, tidak berarti seorang anak sudah pasti mendapatkan penyakit mental yang sama dengan yang dialami orang tua atau anggota keluarga lainnya.

Berikut beberapa masalah kesehatan mental yang lebih mungkin diturunkan dalam keluarga dilansir dari tempo.co

1. Skizofrenia
Skizofrenia ialah gangguan mental yang ditandai dengan delusi, tidak memiliki emosi, dan masalah berpikir. Genetik memainkan peran cukup besar dalam meningkatkan risiko gangguan ini.

Misalnya, peluang seumur hidup untuk mengembangkan skizofrenia adalah sekitar satu persen untuk populasi umum, tetapi kemungkinan ini melonjak menjadi 45 persen jika kedua orang tua kandung orang tersebut juga menderita skizofrenia. Namun, peluang tersebut bukanlah jaminan yang pasti.

2. Bipolar
Gangguan suasana hati, seperti bipolar, juga bisa bersifat genetik. Individu yang memiliki kerabat tingkat pertama dengan depresi atau gangguan bipolar memiliki risiko lebih tinggi terkena gangguan yang sama.

Peluang seumur hidup untuk mengembangkan gangguan bipolar adalah sekitar dua hingga tiga persen untuk individu pada umumnya. Namun, kemungkinan tersebut melonjak hingga 50 persen jika kedua orang tua kandung memiliki gangguan tersebut.

3. Gangguan makan
Jika kamu sedang berjuang dengan gangguan makan, itu mungkin karena kelainan itu terjadi dalam keluarga. Risiko terjadinya gangguan makan lebih dari 50 persen dipengaruhi oleh genetik.

Namun, jangan sedih dulu. Ada banyak cara yang bisa kamu usahakan untuk pulih dari gangguan makan. Jadi, kamu seharusnya tidak pernah merasa putus asa dan jangan lelah untuk mencari bantuan.

4. Fobia
Banyak masalah kecemasan muncul dalam keluarga karena respons yang dipelajari, jadi tidak jarang seseorang mewarisi fobia yang sama dari orang tua.

Misalnya, ibu selalu panik setiap kali melihat laba-laba atau ayah takut ketinggian. Jika kamu tumbuh dewasa dengan mengamati mereka bereaksi secara intens dalam situasi ini, kamu mungkin telah menangkap kecenderungannya.

5. Depresi pascapersalinan
Jika ibumu mengalami depresi pascapersalinan, ada kemungkinan hal itu juga menjadi masalah bagimu. Depresi pascapersalinan adalah masalah kesehatan mental yang dapat muncul satu atau dua minggu setelah melahirkan, yang ditandai dengan perasaan khawatir, tidak bahagia, atau lelah.(*/Ela)

Tag:

Baca Juga

Meski Libur Pilkada Serentak, Pemko Padang Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Buka
Meski Libur Pilkada Serentak, Pemko Padang Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Buka
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya