5.043 Warga Sumbar Derita Tuberkulosis Selama 2019

5.043 Warga Sumbar Derita Tuberkulosis Selama 2019

Ilustrasi - Paru-paru. (Foto: klhh/pixabay.com)

Langgam.id - Dinas Kesehatan Provinsi mencatat sebanyak 5.403 kasus penyakit Tuberkulosis (TB) di Sumatra Barat (Sumbar) selama tahun 2019. Hal tersebut berdasarkan data sampai 16 Agustus 2019 di semua kabupaten dan kota.

Dari data Dinkes tercatat Kota Padang paling banyak di temukan kasus TB mencapai 1.116 orang. Kemudian, diikuti oleh Kabupaten Pesisir Selatan 535 kasus, Padangpariaman 406 kasus, Pasaman Barat 374 kasus, Agam 367 kasus, Dharmasraya dan Pasaman 248 kasus, Tanah Datar 221 kasus.

Kemudian Limapuluh Kota 220 kasus, Solok 212 kasus, Bukittinggi 189 kasus, Sijunjung 164 kasus, Mentawai 139 kasus, Kota Solok 115 kasus, Pariaman 86 kasus, Padang Panjang 84 kasus, Sawahlunto 47 kasus. Lalu, Solok Selatan 156 kasus dan Payakumbuh 116 kasus.

Data tersebut merupakan kasus yang diobati. Tingkat deteksi kasus adalah 22 persen dari target 65 persen.

"Memang angkanya segitu untuk Sumatra Barat. Satu orang bisa menularkan 10 orang. Nanti ditularkan lagi masing-masing 10 kalau kumannya sudah produktif. Jadi menuntaskannya memang harus serentak begitu," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Mery Yuliesday saat dihubungi, Jumat, (30/8/2019).

Ia mengatakan pasien TB, mulai dari batuk berdahak selama dua minggu ditambah dengan beberapa gejala lain seperti sesak nafas, lemah, lesu, nafsu makan menurun, berat badan menurun dan nyeri dada.

"Kemudian malam-malam juga keringat, orang tidak kepanasan kita malah kepanasan," katanya.

Ia mengatakan dari sejak dahulu TB tidak tuntas untuk diobati. Hal tersebut karena banyaknya penularan yang terjadi secara berantai. Ia dapat disebarkan melalui udara, batuk, flu dan pilek penderitanya bersin, dengan cipratan sedikit ludah pun dari penderita TB bisa terkena virus tersebut.

"Orang bisa terkena TB karena air ludahnya keluar saat berbicara sehingga orang lain tertular, harusnya orang yang sudah terkena ia memakai masker agar tidak terus menyebar," katanya.

TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium. Sebagian besar kuman ini memang menyerang paru, tetapi juga mengenai bagian tubuh lainnya.

"Pengobatan TB adalah pengobatan jangka panjang, biasanya selama 6 bulan dengan obat yang ada di puskesmas, bisa didapatkan gratis," tuturnya. (Rahmadi/HM)

(perubahan judul karena terjadi kekeliruan dalam penghitungan jumlah)

Baca Juga

Meski Libur Pilkada Serentak, Pemko Padang Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Buka
Meski Libur Pilkada Serentak, Pemko Padang Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Buka
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya