Langgam.id - Tim gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap tiga warga Jorong Batang Hari, Nagari Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar) yang dinyatakan hilang di Bukit Buayan saat berburu babi. Proses pencarian akan difokuskan ke dalam hutan menuju arah selatan.
Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Abra, menyebutkan hutan Bukit Buayan cukup luas. Hutan ini juga berbatasan dengan beberapa kabupaten di Sumbar. Arah selatan akan sampai ke Muaralabuh, Kabupaten Solok Selatan.
"Tim Basarnas, BPBD dan masyarakat setempat akan mencari korban ke arah selatan. Perkiraan pencarian sejauh empat jam perjalan ke dalam hutan. Nanti juga dilakukan pembuatan posko di dalam hutan," ujar Abra, saat dihubungi langgam.id, Senin (25/11/2019).
Ia mengatakan, sebelumnya pencarian dilakukan arah barat yang berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan. Namun, pencarian hari pertama belum membuahkan hasil.
"Sampai sekarang juga belum ada tanda-tanda tiga warga yang hilang itu. Kemarin sempat terdengar suara anjing diduga milik korban tapi kemudian hilang," katanya.
Dalam pencarian di antaranya melibatkan Basarnas sebanyak tujuh personel, BPBD delapan personel dan dibantu ratusan masyarakat setempat. Pencarian hari kedua ini akan berlangsung hingga pukul 18.00 WIB sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Abra mengungkapkan, apabila hari kedua korban tidak juga ditemukan pencarian akan dilanjutkan keesokan harinya. Para tim gabungan akan bermalam di dalam hutan hingga korban ditemukan.
"Kejadian hilangnya warga di Bukit Buayan ini memang sering terjadi. Tapi biasanya hilangnya tidak begitu lama, segera ditemukan. Kejadian kali ini memang cukup lama korban hilang, mudah-mudahan dapat segera ditemukan," tuturnya.
Sebelumnya, tiga korban yang diketahui bernama Supardi (25), Joni (18) dan Jun (39) hilang saat berburu babi di hutan itu. Salah seorang korban sempat mencoba menghubungi keluarganya melalui sambungan telepon dan menyatakan mereka tersesat. Namun, setelah dihubungi kembali, nomor handphone korban tidak aktif.. (Irwanda/HM)