Langgam.id - Jalan Utama Sumatra Barat - Riau kawasan Kelok 9 di Kabupaten Limapuluh Kota terputus akibat diterjang longsor Selasa (10/12/2019) dinihari. Akibatnya, arus lalu lintas Sumbar - Riau terputus selama 5 jam 30 menit.
Kasat Lantas Polres Limapuluh Kota, AKP Mazwanda membenarkan longsor menimbun badan Kelok 9 atau kilometer 160. Bencana ini tepatnya terjadi di Jorong Simpang Tiga, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru sekitar pukul 04:00 WIB jelang subuh.
"Longsor menimbun badan jalan sepanjang 50 meter dengan tinggi 2 meter," katanya.
Material longsor juga menerjang tiga unit mobil. Masing-masing satu unit truk fuso, satu truk colt diesel, dan satu unit minibus merek Suzuki APV.
"Jalan bisa dilawati sekitar pukul 09.30 WIB. Kami harap pengemudi yang datang dari Sumbar atau pun Riua untuk bersabar. Kami sedang membersihkan material longsor dan kendaraan yang terseret longsor," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Joni Amir, mengatakan pihaknya menurunkan 2 unit ekskavator untuk membersihkan material longsor yang menutupi badan jalan.
Saat ini, katanya, material longsor belum sepenuhnya selesai dibersihkan. Petugas masih mengerjakan pembersihan di lokasi kejadian, namun jalan sudah bisa dilewati.
"Intensitas hujan sedang tinggi, memang daerah kelok 9 rawan longsor karena berada di daerah perbukitan seperti daerah Ulua Aia, Mangilang, dan Koto Alam," ujarnya.
Selain longsor, 7 kecamatan di Kabupaten Limapuluh juga dilanda banjir. Banjir terjadi di Mungka, Suliki, Payakumbuh, Harau, Lareh Sago Halaban, Kapur 9, dan Pangkalan.
Ia mengatakan banjir mengenangi jalan-jalan di kampung, jorong, nagari, dan kecamatan. Rumah warga di daerah itu juga tergenang air hingga ketinggian 20 sampai 30 centimeter. Saat ini petugas juga terus waspada akan adanya banjir susulan.
"Suasananya di hulu masih hujan, laporan terakhir air masih seperti itu," katanya. (Rahmadi/RC)