Langgam.id - Tiga pekerja korban dari insiden kebakaran lobang tambang batu bara di Sawarasam Parambahan, Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatra Barat (Sumbar) masih mendapat perawatan. Tambang tersebut milik PT Dasrat Sarana Arang Sejati.
Para korban diketahui bernama Srikusna (55), Adri Gusra (34) dan Syafriandi (35). Mereka sampai saat ini masih dirawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Ali Hanafiah, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Korban masuk perawatan sejak Sabtu (25/7/2020).
Pelaksana Tugas Kasubag Umum RSUD M Ali Hanafiah, Benni Aqbar mengatakan, kondisi para korban tergolong stabil pasca mendapat perawatan dan kini berada di ruangan bedah thorak. Sebelumnya, masing-masing korban mengalami luka bakar berbeda.
"Kondisi pasien sudah baik, tapi masih butuh perawatan lebih lanjut. Korban akan butuh waktu perawatan lebih kurang selama 20 hari ke depan," ujar Benni, Rabu (29/7/2020).
Adapun untuk korban Srikusna dan Adri Gusra mengalami luka bakar grade dua. Derajat luka bakar ini dapat dikatakan luka bakar tingkat sedang. Ini terjadi pada epidermis dan sebagian lapisan dermis kulit (lapisan kulit yang lebih dalam). Sedangkan korban Syafriandi mengalami luka bakar grade satu. Luka bakar ini merupakan tingkat yang hanya memengaruhi epidermis atau lapisan kulit luar saja.
Baca Juga: Kronologi Kebakaran Tambang Batu Bara di Sawahlunto
Sebelumnya Kasat Reskrim Polres Sawahlunto, Iptu Roy Sinurat mengatakan, para korban terdiri dari kepala lobang, teknisi listrik serta teknisi pompa. Mereka saat kejadian melakukan pengecekan ke dalam jalur maju lobang B di tambang batu bara tersebut.
"Pada saat di cabang 4 untuk memeriksa pompa air di kedalam 160 meter, teknisi listrik mencabut colokan listrik dari mesin pompa air (DAP). Kemudian terjadi percikan api dan menyebabkan kebakaran di lobang," jelas Roy Sinurat.
Atas insiden itu, korban mengalami luka bakar serius di bagian wajah, tangan dan badan. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan yang dilakukan Tim Inspektorat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini. Selanjutnya, baru penyelidikan dilakukan pihak kepolisian. (Irwanda/SS)