DataLanggam – Sejumlah literatur mencatat tanggal 27 Desember dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, setidaknya terjadi sejumlah peristiwa di masa lalu di wilayah Sumbar. Peristiwa itu terjadi pada 1948 dan 1949:
27 Desember 1948
Kabinet PDRI Tinggalkan Bangkinang
.
Bangkinang - Kabinet Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) meninggalkan Bangkinang (kini masuk wilayah Riau) setelah bergerilya dari Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota. Rombongan yang dipimpin Ketua PDRI Sjafruddin Prawiranegara mengarah ke selatan melalui Taratak Buluah. Yang dituju adalah Teluk Kuantan, terus ke Sungai Dareh (kini masuk wilayah Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat) sebelum kemudian menuju basis di Bidar Alam (Solok Selatan). Karena tak bisa membawa mobil, sejumlah mobil terpaksa dibenamkan ke Sungai Kampar Kiri, termasuk mobil milik TM Hasan. Sehari sebelumnya, kabinet PDRI dihujani tembakan dan bom oleh pesawat-pesawat Belanda saat berada di Bangkinang.
.
Sumber: Mestika Zed dalam "Somewhere in The Jungle: Pemerintah Darurat Republik Indonesia" (1997) hlm 118 dan 338
27 Desember 1949
Pengakuan Kedaulatan, Belanda Serahkan Kota Padang
.
Padang - Seiring pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Kerajaan Belanda, Residen Belanda di menyerahkan Kota Padang kepada pemerintah Republik pada 27 Desember 1949. Sejak tanggal itu, Gubernur Sumatra Tengah M. Nasrun bertindak sebagai kepala pemerintahan RIS di Padang dan sekitarnya. Beberapa pekan sebelum itu, sejumlah kota di Sumatra Barat sudah ditinggalkan tentara Belanda.
.
Sumber:
- Departemen Penerangan dalam "Propinsi Sumatera Tengah" (1953) hlm 295
- Gusti Asnan dalam "Memikir Ulang Regionalisme: Sumatera Barat Tahun 1950-an" (2007) hlm 94