DataLanggam - Sejumlah literatur mencatat tanggal 26 Oktober dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, setidaknya terjadi dua peristiwa terkait dengan atau bertempat di Sumbar pada masa lalu. Berikut catatan sejarah itu:
26 Oktober 1835
Pasukan Padri Menyerang Benteng Belanda di Rao
.
Rao - Pasukan Padri mencoba membakar benteng Belanda di Rao, Pasaman. Upaya ini tidak berhasil. Tak berhasil di benteng, pasukan Padri mengincar tangsi Belanda. Keesokan harinya, mereka berhasil membakar kampung yang digunakan sebagai tangsi oleh pasukan Belanda.
.
Sumber: Muhamad Radjab dalam "Perang Paderi di Sumatera Barat, 1803-1838" (1964) hlm 346
26 Oktober 1956
Syekh Tahir Jalaluddin Wafat di Malaysia
.
Perak - Ulama besar asal Minangkabau Syekh Tahir Jalaluddin, wafat di Kuala Kangsar, Perak, Malaysia pada 26 Oktober 1956. Syekh Tahir adalah ahli ilmu falak dan astronomi, sehingga di belakang namanya sering ditambahi Al-Falaki. Syekh Tahir lahir di Cangkiang, Nagari Batu Taba, Ampek Angkek, Agam pada 4 Ramadan 1286, bertepatan dengan 7 Desember 1869. Ia belajar di Mekkah dan Universitas Al-Azhar, Mesir. Syekh Tahir merupakan sepupu Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, mengajar banyak orang Indonesia dan Malaysia hingga jadi ulama besar. Menurut Buya Hamka, bersama Syekh Ahmad Khatib, Syekh Tahir Jalaluddin pada posisi teratas dalam mempengaruhi gerakan pembaruan Islam di Minangkabau. Di Malaysia, namanya diabadikan jadi Pusat Falak Malaysia, “Pusat Falak Syeikh Tahir” (Sheikh Tahir Astronomical Center) yang didirikan pada 9 Oktober 1991 di Pulau Pinang.
.
Sumber: Hamka dalam "Ayahku" (1981)
.
Baca Juga: Syekh Tahir Jalaluddin: Ulama Ahli Astronomi, Mengembara Hingga Semenanjung Malaka