DataLanggam - Sejumlah literatur mencatat tanggal 22 Oktober dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, setidaknya terjadi dua peristiwa pada tahun yang berbeda di Sumbar pada masa lalu. Berikut catatan sejarah itu:
22 Oktober 1872
Geolog Penemu Tambang Sawahlunto Meninggal di Sungai
.
Sijunjung - William Hendrick de Greve, geolog Belanda yang menemukan sumber batu bara di Sawahlunto meninggal di Durian Gadang (kini masuk wilayah Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung). Ia meninggal kecelakaan perahu pada 22 Oktober 1872 saat menelusuri Batang Kuantan. Empat tahun sebelumnya, pada 1868 ia menemukan cadangan batu bara di Sawahlunto setelah diminta melakuka penelitian oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
.
Sumber:
- Alfan Miko dalam "Dinamika Kota Tambang Sawahlunto: Dari Ekonomi Kapitalis ke Ekonomi Rakyat" (2006) hlm 124
- Azhari Ihsan Yunarco, "Penemu Batu Bara Sawahlunto Berkubur di Durian Gadang" dalam Buletin Arkeologi Amoghapasa Nomor 18 tahun 2014.
22 Oktober 1946
Pembicaraan Awal Perjanjian Linggarjati Dimulai
.
Jakarta - Pembicaraan awal perjanjian Linggarjati dimulai di rumah Perdana Menteri Sutan Sjahrir di Jakarta pada 22 Oktober 1946. Pembicaraan persetujuan ini berlangsung hingga 11 November di Jakarta dan dilanjutkan di Linggar Jati hingga selesai pada 15 November 1946. Dampak perjanjian ini, Belanda dan Pemerintah RI menyepakati garis demarkasi yang kemudia dilanggar Belanda saat melancarkan Agresi Militer I pada 1947. Pasca Perjanjian Linggarjati Kota Padang dengan batas di Tabing (utara), Lubuk Begalung (timur) dan Bungus (selatan) masuk menjadi wilayah Belanda.
.
Sumber: Rosihan Anwar dalam "Mengenang Sjahrir" (2013) hlm 344