DataLanggam – Sejumlah literatur mencatat tanggal 21 Desember dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, setidaknya terjadi sebuah peristiwa di masa lalu yang terjadi di wilayah Sumbar. Peristiwa itu terjadi pada 1830, 1945 dan 1948:
21 Desember 1830
Belanda Kembali Serang Pariaman
.
Pariaman - Tentara Belanda kembali menyerang Manggung dan Nareh, Pariaman pada 21 Desember 1830 dari darat dan laut. Bantuan dari laut tidak ada artinya, ombak besar membuat kapal perang Belanda terpaksa menembak dari jarak jauh. Sementara, di darat tentara Belanda menerima perlawanan yang lebih hebat, sehingga komandannya memutuskan mundur.
.
Sumber: Muhamad Radjab dalam "Perang Paderi di Sumatera Barat, 1803-1838" (1964) hlm 127
21 Desember 1945
H. Ilyas Yakub Perkuat Perjuangan di Sumbar
.
Sumbar - Pendiri Permi H. Ilyas Yakub yang sempat dibuang Belanda ke Digoel kembali ke Sumatra Barat bersama sejumpah pejuang lain seperti Datuak Singomarajo dan lain-lain. Kepulangan para pemimpin senior Sumbar yang matang oleh perjuangan puluhan tahun di dalam dan luar negeri, menambah kuat moral perjuangan para pejuang.
.
Sumber: Departemen Penerangan dalam "Sumatera Tengah" (1953) hlm 106
21 Desember 1948
Para Pemimpin Tinggalkan Bukittinggi
.
Bukittinggi - Menteri Kemakmuran Sjafruddin Prawiranegara dan para pemimpin yang telah sepakat membentuk PDRI, meninggalkan Bukittinggi pada 21 Desember 1948 karena makin dekatnya tentara Belanda ke kota tersebut. Sejumlah gedung penting dibakar agar tak jatuh ke tangan Belanda. Seiring masyarakat yang juga mengungsi, Sjafruddin dan rombongan berangkat ke Halaban, lereng Gunung Sago, Kabupaten Limapuluh Kota. Di tempat ini, keesokan harinya ditetapkan kabinet PDRI.
.
Sumber: Mestika Zed dalam "Somewhere in The Jungle: Pemerintah Darurat Republik Indonesia" (1997) hlm 99