DataLanggam - Sejumlah literatur mencatat tanggal 20 Oktober dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, setidaknya terjadi dua peristiwa pada tahun yang berbeda di Sumbar pada masa lalu. Berikut catatan sejarah itu:
20 Oktober 1833
Benteng Amorengen Rao Mulai Terkepung
.
Rao - Pasukan Padri yang dipimpin Tuanku Tambusai mulai mengepung Benteng Amorengen di Rao (Pasaman). Meskipun pasukan Letnan Roland dan Letnan Dischoff keluar benteng dan menyerang beberapa kubu pihak, Fort Amerongen tetap terkepung. Akibat pengepungan, Komandan Benteng Mayor Eilers memerintahkan penghematan makanan. Pasukan Belanda meninggalkan benteng pada 28 November 1833.
.
Sumber: Juni Sjafrien Jahja dalam "Perang Tuanku Tambusai Sang Harimau Rokan Melawan Penjajahan Belanda" (2015) hlm 9
20 Oktober 1976
Dr. Reksodiwiryo Diabadikan Jadi Nama RS Kodam di Padang
.
Padang - Nama Dr. Reksodiwiryo Wiyotoarjo diabadikan jadi nama rumah sakit Kodam III/17 Agustus di Padang. Reksodiwiryo lahir di Jatim pada 1 Juli 1910. Saat perang kemerdekaan, Dr. Reksodiwiryo menjadi kepala kesehatan Resimen III/Kuranji dengan pangkat mayor sebelum kemudian menjadi kepala kesehatan staf operasi komando Sumatra. Selama perang kemerdekaan, ia ikut berpindah menyesuaikan gerilya pasukan.
.
Sumber: Yayasan Pembangunan Pejuang 1945 Sumatra Tengah dalam "Pejuang Kemerdekaan Sumbar-Riau: Pengalaman Tak Terlupakan, Volume 2" (2001) hlm
134-138