Langgam.id - Dua rumah sakit (RS) di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar), menambah kapasitas tempat tidur untuk penanganan pasien covid-19 dengan total 100 unit.
Penambahan ini dilakukan untuk menurunkan persentase Bed Occupancy Red (BOR) rumah sakit.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan, masing-masing yang dapat bantuan Rumah Sakit Ahmad Muchtar (RSAM). Kemudian, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bukittinggi.
"RSAM Bukittinggi menambah 55 tempat tidur, sementara RSUD Bukittinggi menambah 40-50 tempat tidur untuk pasien covid-19," kata Audy saat mengunjungi dua rumah sakit tersebut, Rabu (21/7/2021).
Audy menjelaskan, penambahan tempat tidur itu untuk menarik persentase keterisian tempat tidur di rumah sakit. Sehingga di Bukittinggi tidak terlalu tinggi.
Kekurangan Tenaga Kesehatan
Namun terang Audy, dengan ditambahkannya tempat tidur untuk pasien tersebut, maka terjadi kekurangan tenaga kesehatan pada RSAM dan RSUD Bukittinggi.
Solusi yang mungkin bisa dilakukan ungkapnya, adalah menarik tenaga kesehatan dari beberapa rumah sakit di daerah yang angka penyebaran covid-19-nya tidak terlalu tinggi. Seperti Sijunjung atau Solok Selatan.
Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Sumbar Habis, Telah Tersalur 903.710 Dosis
"Kita akan segera koordinasi kan hal ini dengan bupati dan dan rumah sakit di daerah tersebut. Mudah-mudahan bisa terealisasi dalam waktu dekat," harap Audy.
Ia menambahkan, bagi tenaga kesehatan yang diperbantukan di rumah sakit di Bukittinggi tersebut, akan diberikan fasilitas untuk penginapan. Hal ini agar bisa bekerja maksimal tanpa memikirkan hal-hal yang lain.
Penambahan alokasi tempat tidur untuk pasien covid-19 dengan sistem konversi di daerah dengan penyebaran tinggi menjadi salah satu rekomendasi dari Menteri Kesehatan untuk menurunkan angka BOR.
Kota Padang Panjang sudah mulai melakukan konversi tempat tidur rumah sakit untuk keperluan pasien covid-19 tersebut sehingga BOR-nya sudah turun dan masuk ke zona aman.
Meski demikian Audy mengatakan, pencegahan di hulu dengan penerapan disiplin protokol kesehatan yang ketat adalah hal yang penting. Hal ini tidak boleh dilupakan.
"Kita harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, jangan ada kerumunan dulu karena varian delta terindikasi sudah masuk Sumbar. Varian ini memang sangat berbahaya," ujarnya.