2 Jorong di Sumbar Raih Penghargaan Proklim KLHK, dari Dharmasraya dan Tanah Datar

Langgam.id - Dua jorong di Sumbar berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari KLHK RI.

Dua jorong di Sumbar meraih penghargaan Proklim dari KLHK RI. [Foto: Dok. Pemprov Sumbar]

Langgam.id - Dua jorong di Sumatra Barat (Sumbar) berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Kedua jorong itu berasal dari Dharmasaraya dan Tanah Datar.

Penghargaan yang diraih kedua jorong tersebut karena mampu beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan. Sehingga, potensi kerusakan akibat perubahan iklim berkurang, peluang yang ditimbulkan oleh perubahan iklim juga dapat dimanfaatkan, dan konsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim bisa diatasi.

Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup (LH) Sumbar, Siti Aisyah yang menerima penghargaan untuk kedua jorong itu mengatakan, masyarakat Jorong Batu Kadurang, Nagari Andaleh, Kecamatan Batipuah, Tanah Datar telah menerapkan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan kegiatan utama peningkatan ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan dengan berbagai jenis tanaman pangan.

Sebagian besar masyarakat Jorong Batu Kadurang, kata Siti, membudidaya bunga hias, terutama Bunga Anthurium dan bahkan telah dipasarkan hingga ke Provinsi Riau, sehingga pendapatan dari budidaya bunga hias itu telah meningkatkan perekonomian masyarakat.

Tidak hanya itu, menurut Siti, Jorong Batu Kadurang merupakan lokasi tumbuhnya Pohon Andaleh atau dengan nama latin Morus Macraura yang dilestarikan sebagai Flora identitas Provinsi Sumatra Barat.

"Saat ini juga sedang dikembangkan kawasan pohon Andaleh sebagai taman bacaan tematik menggunakan ecobrick," ucap Siti.

Lalu, di Jorong Rejosari, Nagari Tiumang, Kecamatan Tiumang, Kabupaten Dharmasraya, menurut Siti, dengan motor penggerak Kelompok Wanita Tani (KWT) daerah itu telah mampu beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim melalui kegiatan utama penerapan budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca.

KWT, sebut Siti, telah menerapkan pertanian organik dan memproduksi pupuk organik untuk dipasarkan ke daerah sekitar, bahkan sampai ke Provinsi Jambi.

Kemudian, penerapan pertanian organik juga dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan, sehingga lahan pekarangan tidak dibiarkan kosong. "Beberapa masyarakat Jorong Rejosari juga telah mengolah sampah organik melalui maggot," paparnya.

Baca juga: Sejumlah Pejabat di Dharmasraya Dilantik, Sutan Riska: Berinovasilah untuk Kinerja Semakin Baik

Diketahui, selain penghargaan Proklim Utama, Sumbar juga meraih sejumlah penghargaan lain, yaitu kategori Pembina Proklim Tingkat Provinsi, Pembinaan Proklim tingkat kabupaten kota juga diraih Kota Padang Panjang.

Ikuti berita Sumatra Barat hari ini, terbaru dan terkini dari Langgam.id.  Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Tanah Datar Bakal Bangun Pabrik Saus Tomat
Tanah Datar Bakal Bangun Pabrik Saus Tomat
Jalan Provinsi di 7 Pintu Masuk Tanah Datar Rusak, Bupati Eka Temui Bina Marga
Jalan Provinsi di 7 Pintu Masuk Tanah Datar Rusak, Bupati Eka Temui Bina Marga
Festival Pesona Saghibu Dulang di Nagari Jeruk Purut Tanjung Barulak
Festival Pesona Saghibu Dulang di Nagari Jeruk Purut Tanjung Barulak
Bupati Tanah Datar, Eka Putra membuka event Sumarak Labuah Babudayo yang digelar di Nagari Labuah, Kecamatan Lima Kaum, Jumat (12/4/2024).
Sumarak Labuah Babudayo Jadi Pembuka Progul Satu Nagari Satu Event Tanah Datar 2024
Jalan Tanjung Barulak-Tapi Selo via Bukit Martobak Putus
Jalan Tanjung Barulak-Tapi Selo via Bukit Martobak Putus
30 Titik Bencana di Kabupaten Tanah Datar, Bupati Tetapkan Tanggap Darurat 14 Hari
30 Titik Bencana di Kabupaten Tanah Datar, Bupati Tetapkan Tanggap Darurat 14 Hari