2 dari 7 Hakim Agung Baru Alumni Unand, Rektor: Ini Jarang Terjadi

2 dari 7 Hakim Agung Baru Alumni Unand, Rektor: Ini Jarang Terjadi

Dr. Haswandi dan Dr. Prim Haryadi. (Foto: situs resmi KY dan MA)

Langgam.id - Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof. Dr. Yuliandri mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas terpilihnya tujuh hakim agung oleh DPR RI. Dua dari tujuh hakim yang baru terpilih tersebut, menurutnya, merupakan alumni Fakultas Hukum Unand.

"Bagi Unand, kebanggaan bagi kita. Ini jarang terjadi. Dari 7 orang calon hakim agung yang (lulus) fit and proper test di DPR, dua orang (di antaranya) adalah alumni Fakultas Hukum Unand," ujarnya, Rabu (22/9/2021).

Guru Besar Ilmu Perundang-undangan tersebut mengatakan, dua alumni Unand yang baru terpilih sebagai hakim agung tersebut adalah Dr. Prim Haryadi, SH. MH dan Dr. H. Haswandi, SH, Mhum, MM.

"Dr. Prim adalah alumni (S1) angkatan 1981, sementara Dr. Haswandi angkatan 1980. Keduanya juga alumni program doktor Fakultas Hukum Unand," kata Yuliandri.

Ia berharap, dengan pengalaman kedua hakim agung sebagai hakim karir akan berkontribusi untuk penegakan hukum. "Kita berharap dengan pengalaman dan record beliau sebagai hakim, akan memberi kontribusi besar kepada penegakan hukum khususnya di bidang peradilan yang berada di bawah MA," tuturnya.

Prim Haryadi akan menjadi hakim agung di Kamar Pidana MA. Sebelum menjadi hakim agung, ia menjabat Dirjen Badan Peradilan Umum MA.

Prim lahir di Bengkalis pada 25 Maret 1963. Menjadi calon hakim pada 1989, hakim karir sejak 1992, sempat jadi Ketua Pengadilan Negeri (PN) Bangkinang, Ketua PN Depok, Ketua PN Denpasar, Ketua PN Jakarta Selatan dan Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Pekanbaru.

Baca Juga: 7 Hakim Agung Terpilih, Ada Pria Payakumbuh yang Sidangkan Susno Duadji

Sementara, Haswandi akan menjadi hakim agung di Kamar Perdata MA. Sebelum menjadi hakim agung, ia adalah Panitera Muda Perdata Khusus MA. Sebelumnya, ia menjabat Direktur Pembinaan Tenaga Teknis pada Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum MA.

Haswandi lahir di Payakumbuh pada 2 April 1961. Ia diangkat jadi calon hakim pada 1985. Selama karir sempat menjadi Ketua Pengadilan Negeri Batam, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

"(Kedua hakim agung) ini bisa menjadi contoh bagi alumni terutama yang berkarir di jalur hakim dan juga memotivasi bagi kita di kalangan karir lain," kata Prof Yuliandri.

Dengan bergabungnya dua alumni tersebut jadi hakim agung, menurut rektor, di MA kini setidaknya terdapat delapan hakim agung alumni Unand.

Enam orang lainnya adalah Prof. Takdir Rahmadi yang juga merupakan Ketua Muda MA Kamar Pembinaan, kemudian Desnayeti, Edy Army, Yulius, Yosran, dan Rahmi Mulyati. (HM)

Baca Juga

Jasad Bayi Perempuan Ditemukan di Limapuluh Kota Sempat Mengalami Penganiayaan
Jasad Bayi Perempuan Ditemukan di Limapuluh Kota Sempat Mengalami Penganiayaan
Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Setelah berkas acara pemeriksaan dinyatakan lengkap, Polda Sumbar melimpah tersangka dan barang bukti gadis penjual gorengan
In Dragon, Pembunuh dan Pemerkosa Gadis Penjual Gorengan Segera Disidang
UNAND Perpanjang Kerjasama dengan Pemkab Indragiri Hilir
UNAND Perpanjang Kerjasama dengan Pemkab Indragiri Hilir
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar mencatat sebanyak 12 daerah di Sumatra Barat terpapar PMK
103 Kasus PMK Ditemukan pada 12 Daerah di Sumbar dari November 2024-12 Januari 2025
Sempat tertinggal 1-0 dari Borneo FC pada babak pertama putaran kedua Liga 1 BRI Indonesia, Semen Padang FC balas skor jadi 1-3.
Berhasil Comeback, Semen Padang FC Keluar Zona Degradasi Usai Hajar Borneo