DataLanggam - Sejumlah literatur mencatat tanggal 19 Juli dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, terjadi peristiwa yang bertempat atau terkait dengan Sumbar di masa lalu. Berikut catatan sejarah itu:
19 Juli 1818
Raffles Tiba di Solok
.
Solok - Thomas Stamford Raffles yang memulai perjalanan dari Padang pada 16 Juli sampai di Solok. Ia kemudian menggelar rapat dengan para penghulu di Solok. Gubernur Inggris yang berkedudukan di Bengkulu itu, dalam perjalanan menuju Pagaruyung, atas undangan kerajaan. Dalam perjalanan itu, Raffles didampingi istrinya Sophia dan ahli botani Dr. Arnoldi dan dikawal 50 serdadu. Dari Solok, keesokan harinya Raffles menuju Pagaruyung melalui Saningbakar dan pinggir Danau Singkarak.
.
Sumber:
- Rosihan Anwar dalam "Sejarah Kecil "Petite Histoire Indonesia, Volume 4" (2004) hlm 165
- Muhammad Radjab dalam "Perang Padri di Sumatra Barat (1803-1838)" (2019- terbit pertama pada 1954) hlm 41
19 Juli 1947
Bagindo Aziz Chan Gugur
.
Padang - Wali Kota Padang Bagindo Aziz Chan gugur ditembak tentara Belanda. Ia ditembak dari belakang saat diajak Kolonel Van Erp meninjau garis demarkasi di kawasan Lapai, Padang. Komandan Brigade U itu membantah menembak Aziz dan menyebut, wali kota sejak 15 Agustus 1946 tersebut ditembak ekstrimis. Belakangan terbukti, ini bagian dari provokasi jelang Agresi Militer I. Di lokasi gugur Aziz Chan saat puasa Ramadan 1365 H itu, Wali Kota Syahrul Ujud pada 1983 mendirikan tugu peringatan yang kemudian dikenal sebagai Simpang Tinju. Pada 2005, Presiden SBY mengangkat Aziz Chan sebagai pahlawan nasional.
.
Sumber:
- Mestika Zed, Eddy Utama dan Hasril Chaniago dalam "Sumatera Barat di Panggung Sejarah, 1945-1995" (1995)
- Siti Fatimah dalam "Bgd. Azizchan, 1910-1947: Pahlawan Nasional dari Kota Padang" (2007) hlm 179
- Rosihan Anwar dalam "Sejarah Kecil 'Petite Histoire' Indonesia, Volume 4" (2004) hlm 184-185