DataLanggam - Sejumlah literatur mencatat tanggal 19 Agustus dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, terjadi peristiwa yang bertempat atau terkait dengan Sumbar di masa lalu. Berikut catatan sejarah itu:
19 Agustus 1816
Van Der Capellen Menjabat Gubernur Jenderal
.
Batavia - Inggris menyerahkan kekuasaan atas koloni Indonesia kepada Belanda di Batavia. Setelah pengambilalihan kekuasaan, Hindia Belanda dipimpin Gubernur Jenderal Baron van der Capellen. Nama gubernur jenderal ini kemudian dilekatkan oleh Letkol Raaff pada benteng yang ia dirikan di Batusangkar setelah penyerangan pada 1822.
.
Sumber:
- Maria Indra Rukmi dalam "Penyalinan Naskah Melayu di Jakarta pada Abad XIX" (1997) hlm 9
- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam "Sejarah Sumatera Barat" (1978) hlm 69
19 Agustus 1928
Musyawarah 800 Ulama Menolak Ordonansi Guru
.
Bukittinggi - Sekitar 800 orang ulama dan 200 utusan dari 115 persyarikatan umat Islam di Minangkabau menggelar musyawarah di Madrasah Syekh Muhammad Djamil Djambek di Bukittinggi. Pertemuan itu menghasilkan keputusan, menolak ordonansi guru yang akan diterapkan Pemerintah Hindia Belanda untuk mengontol pendidikan Islam.
.
Sumber: Mas'oed Abidin dalam "Halakah Surau" (2016) hlm 36
19 Agusus 1945
Sikapi Proklamasi, BPPI Terbentuk di Padang
.
Padang - Menyikapi proklamasi kemerdekaan, pemuda di Padang mendirikan Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI). Organisasi ini terdiri dari para mantan laskar Gyugun, aktivis politik dan masyarakat. BPPI dibentuk untuk menyebarluaskan kabar proklamasi dengan meminta masyarakat kibarkan bendera merah putih, mengambil alih gedung pemerintahan dan menyiapkan pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNI) Sumbar.
.
Sumber: Mestika Zed dan Hasril Chaniago dalam "Ahmad Husein: Perlawanan Seorang Pejuang" (2001) hlm 38