Langgam.id - Sebanyak 16 orang pendaki yang meninggal akibat erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023), sudah teridentifikasi. Kemudian mereka dijemput oleh pihak keluarga untuk dibawa pulang.
"Yang sudah teridentifikasi (total) 16 orang. Hari ini ada 11, kemarin ada lima," kata Kabid Dokkes Polda Sumbar. Kombes Lisda Cancer kepada wartawan di posko DVI RSAM Ahmad Mukhtar, Selasa (5/12).
Hingga hari Selasa kemarin, sudah 22 orang pendaki yang berhasil diturunkan tim SAR gabungan. Dengan demikian masih ada 1 orang pendaki yang masih berada di kawasan Gunung Marapi belum dievakuasi. Hal ini mengacu data, baik Basarnas Padang maupun Polda Sumbar, bahwa jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi diperkirakan 23 orang.
"Saya ingin update informasi, dari 75 pendaki yang tercatat itu, 52 orang sudah berhasil diselamatkan, walaupun ada yang luka ringan, luka berat dan lain sebagainya. Dan 23 itu dinyatakan meninggal dunia," beber Suharyono kepada wartawan, Selasa (5/12/2023) malam.
Pagi ini, Rabu (6/12/2023), tim SAR gabungan maupun tim DVI Polda Sumbar untuk Post Mortem terus bekerja, baik evakuasi korban tersisa, maupun untuk identifikasi lanjutan.
Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) erupsi pada Minggu, (03/12/2023). Petugas Pemantau Gunung Merapi, Ahmad Rifandi mengatakan, kejadian itu terjadi pada pukul 14:54 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini kurang lebihm 4 menit 41 detik.
"Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," ujarnya.
Saat terjadi erupsi, otoritas terkait menyebut ada 75 orang sedang berada di kawasan gunung, dimana kebanyakan di sekitar kawasan puncak.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II Waspada dengan rekomendasi masyarakat disekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3Km dari kawah/puncak. (*/Yh)