Langgam.id - Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Universitas Andalas ingin mengepakkan teknologi pertanian menjadi sistem ketahanan pangan nasional dengan mengakselarasi Revolusi Industri Pertanian 4.0.
Hal demikian mengemuka saat Fateta Unand memperingati usia yang ke-15 tahun atau Lustrum ke 3 di Convention Hall Unand, Rabu (18/5). Fateta Unand menggelar Rapat Terbuka Senat dan Pimpinan Universitas Andalas dalam rangka kegiatan Lustrum ke 3 Fateta. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dihadiri oleh pimpinan universitas dan fakultas di lingkunngan Universitas Andalas, para purnabakti fateta, dosen dan tendik, alumni dan semua mahasiswa Fateta.
Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) sebagai salah satu fakultas yang berada di bawah naungan Unand, bertanggungjawab untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, unggul, produktif khususnya dibidang teknik pertanian, teknologi hasil pertanian dan teknologi industri pertanian. Tanggung jawab ini diemban seiring dengan peningkatan kemampuan sumberdaya yang dimiliki, baik sumber daya fisik, manusia, finansial maupun sumber daya intelektual.
Berbagai kontribusi telah diberikan oleh Fateta melalui pengabdian dosen, mahasiswa, dan alumni pada berbagai bidang, baik yang bergerak di sektor ilmu pengetahuan, perusahaan swasta, pemerintah, maupun lembaga internasional.
Pada pembacaan pidato dan laporan pada rapat terbuka senat dan pimpinan, Dekan Fateta Alfi Asben menyampaikan saat ini Fateta sudah banyak menjalin kerjasama baik dari dalam maupun luar negeri, setidaknya dalam kurun waktu 2018 - 2022 sebanyak 42 kerjasama dalam negeri dan 25 kerjasama dengan instansi luar negeri di antaranya pemerintahan kabupaten/kota dan provinsi, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Universitas terbuka, Gifu University, Asian Institute of Technology (AIT) Thailand, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Universiti Putra Malaysia dan lainnya.
"Kerjasama ini meliputi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Di samping itu juga program WCU yang dilaksanakan dalam bulan ini menambah daftar kerjasama dengan universitas dari luar negeri," jelas Alfi.
Pada peringatan Lustrum ke 3 tema yang diangkat adalah Peranan Teknologi Pertanian Untuk Mengakselerasi Revolusi Industri Pertanian 4.0 Dalam Mendukung Sistem Ketahanan Nasional.
Pada kegiatan ini, orasi ilmiah disampaikan oleh Laksama Madya TNI Dadi Hartanto seorang Magister Terapan Pertahanan dari Sekretaris Jendral Dewan Ketahanan Nasional dan Fadli Irsyad, dosen Fakultas Teknologi Pertanian alumni doctoral Ehime University Jepang.
Adapun tema yang disampaikan Dadi Hartanto adalah Revolusi Industry Pertanian 4.0 Mendukung System Ketahanan Nasional. Untuk mencapai kemandirian pangan nasional ada 4 faktor pendukung yang mempengaruhi yakni, sumberdaya manusia, infrastruktur, reformasi birokrasi dan stabilitas politik dan kondisi keamanan. Dunia belum bisa keluar dari tekanan krisis pangan karena perkiraan harga makanan akan terus mengalami peningkatan.
Kenaikan harga pangan ini juga dirasakan oleh negara negara maju. Perkembangan pertanian dunia selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kemajuan teknologi, peningkatan sumber daya manusia, dan manajemen yang baik. Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan teknologi menjadi faktor utama dalam mengubah wajah pertanian dunia.
Fadli Irsyad juga menyampaikan orasil ilmiahnya dengan tema Pengembangan Sistem Pengelolaan Irigasi pada Musim Kemarau Untuk Budidaya Padi dengan Memanfaatkan Data Penginderaan Jauh. Fadli menyampaikan hasil penelitian doktoralnya yang dilakukan di Kabupaten Agam tepatnya di Kecamatan Ampek Angkek, terhadap tanaman padi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, menghasilkan rekomendasi diantaranya (1) mengkaji kembali distribusi air pertanian dan jadwal untuk penggunaan air, (2) menunda waktu tanam hingga minggu pertama bulan juli pada musim kemarau, (3) menyiapkan sumber air tambahan bagi air irigasi baik dari sungai, waduk kecil, dan sumur buatan, (4) meminimalkan kehilangan air dari sistem irigasi dan (5) mengupayakan penerapan pemanenan air pada musim kemarau.
Pada kesempatan yang sama , ketua panitia Lustrum ke 3 Fateta Profesor Rusnam, menuturkan , lustrum ke 3 ini menggambarkan perjalanan Fateta selama 15 tahun telah menunjukkan adanya kemajuan yang dicapai fakultas terbukti dari peningkatan jumlah dosen, jumlah mahasiswa dan penambahan departemen atau jurusan.
"Yang pada awal pembentukan fakultas hanya ada 2 jurusan, tapi sekarang ada tiga jurusan yakni jurusan Teknik Pertanian dan Biosistim (TPB), jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP) dan jurusan Teknologi industri Pertanian (TIP) serta 6 program studi baik S1 maupun S2," katanya.
Terkait orasi ilmiah yang disampaikan oleh dua orang narasumber sangat pas dengan tema yang diangkat pada Lustrum ke 3 kali ini. Menjawab tantangan kedepan semoga Fateta dapat memberikan kontribusi baik berkaitan dengan produksi pangan dan pengolahan, industri pertanian dan kesemua jurusan sudah mewakili, bergerak dari hulu ke hilir, tutur ketua lustrum Fateta.
Dalam kegiatan ini juga diberikan penghargaan kepada Dosen Berprestasi, Tenaga Kependidikan Berprestasi, dan Mahasiswa Berprestasi Dalam Rangka Lustrum ke III Fakultas Teknologi Pertanian oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian. Diantara nama Dosen yang berprestasi : (1) Prof. Dr. Ir. Anwar Kasim, (2) Daimon Syukri S.Si., M.Si., Ph.D, (3) ProF. Dr. Ir. Novizar ,M.Si.
Tenaga kependidikan berprestasi : (1) Seto Prihanto, SE. (2) Rahmad Maizoni, S.Kom dan (3) Syukri, M.Kom. Adapun mahasiswa berprestasi diberikan kepada Nurul Hanisah Desrial Mahasiswa dari DepartemenTeknik Pertanian dan Biosistem Program S1.
Pemberian penghargaan juga diberikan kepada Dosen dan Tenaga Kependidikan yang Memasuki Masa Purnabakti Dalam Rangka Lustrum ke III Fakultas Teknologi Pertanian oleh Ketua Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas. (YH)