Langgam.id - Di Pesisir Selatan (Pessel) masih ditemui sebanyak 12 ribut unit rumah yang masuk kategori tidak layak ditempati atau dihuni.
Kepala Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Pessel, Mukhridal mengatakan, bahwa pemkab secara bertahap akan terus melakukan perbaikan terhadap rumah masyarakat miskin yang tidak layak ditempati.
"Sejak empat tahun terakhir, di Pessel sudah ada sebanyak 7 ribu unit rumah keluarga miskin yang dilakukan perbaikan. Yaitu melalui program rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)," ujarnya seperti dilansir dari website Pemkab Pessel.
Mukhridal menambahkan, meski sudah dilakukan perbaikan terhadap 7 ribu unit rumah, namun masih ada 12 ribu unit rumah lagi yang masuk kategori tidak layak huni.
"Pendataan itu sudah kita lakukan di 182 nagari pada Desember 2020 lalu bersama tim pusat. Kemudian dilanjutkan pada awal Januari 2021 lalu bersama tim dari masing-masing nagari," ucapnya.
Mukhridal menjelaskan bahwa semua data yang diperoleh dari survei tersebut telah diserahkan ke Kementerian PUPR untuk ditindaklanjuti.
Ia berharap agar pada 2021 ini dan tahun berikutnya, Kementerian PUPR tetap menjadikan Pessel sebagai daerah penerima bantuan RTLH.
Baca juga: 3 Orang Terseret Ombak di Pantai Kito Pesisir Selatan, 1 Meninggal Dunia
"Oleh karena itu, semua data dari 182 nagari itu kita serahkan ke Kementerian PUPR. Namun hingga sekarang belum ada jawaban," bebernya.
2021, Target 2 Ribu Perbaikan RTLH
Ia menyebutkan, berdasarkan kondisi di lapangan, kebutuhan terhadap perbaikan RTLH masih tinggi di Pessel. Oleh karena itu ia berharap pemerintah pusat dapat mengabulkan permohonan program RTLH tersebut minimal 1.000 unit di tahun 2021 ini.
Mukhridal mengungkapkan, bahwa selain melalui upaya ke pusat, Pemkab Pessel pada tahun 2021 ini juga telah mengalokasikan bantuan RTLH sebanyak 520 unit.
"520 unit rumah yang sudah dalam proses pengerjaan itu, merupakan realisasi APBD tahun 2020 yang tertunda akibat refocusing anggaran karena covid-19," tuturnya.
Mukhridal mengatakan, Pemkab Pessel juga berharap program RTLH tersebut melalui bantuan Baznas. Kemudian, dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD dan juga nagari.
Hal ini dilakukan terangnya, agar agar target 2 ribu unit perbaikan RTLH di tahun 2021 ini bisa tercapai.