DataLanggam - Sejumlah literatur mencatat tanggal 10 September dalam sejarah Sumatra Barat. Pada tanggal tersebut, setidaknya terjadi empat peristiwa di Sumbar pada masa lalu. Berikut catatan sejarah itu:
10 September 1781
Inggris Tinggalkan Padang
.
Padang - Armada Inggris yang menyerang Kota Padang pada 16 Agustus 1781 meninggalkan Padang pada 10 September 1781. Mereka berangkat dengan memboyong segala harta kekayaan yang dapat dibawa dan pegawai VOC sebagai tawanan. Padang ditinggalkan begitu saja dalam keadaan kacau.
.
Sumber: Rusli Amran dalam "Sumatra Barat hingga Plakat Panjang" (1981) hlm 326-327
10 September 1832
Belanda Menyerang Matur
.
Matur - Tentara Belanda dari Bukittinggi dan Manggopoh menyerang Matur (Agam). Belanda dapat menguasainya tanpa perlawanan berarti, karena kalangan Padri dan masyarakat tak menyangka akan diserang. Matur diserang saat sejumlah perwakilannya sedang berunding dengan Belanda di Sungai Landia. Matur dan sejumlah wilayah di Agam menjadi target untuk dikuasai, sebelum Belanda menyerang Bonjol. Hal ini agar kekuatan Belanda tidak terbelah.
.
Sumber: Muhamad Radjab dalam "Perang Paderi di Sumatera Barat, 1803-1838" (1964) hlm 153-154
10 September 1833
Belanda Menyerang Bonjol dari 3 Jurusan
.
Bonjol - Belanda menyerang pertahanan Padri di Bonjol dari tiga jurusan: Bukittinggi, Pariaman dan Tapanuli Selatan. Serangan dari Bukittinggi dipimpin Van den Bosch, dari Pariaman dipimpin Letkol Elout dan Tapsel dan Rao dipimpin Mayor Eilers.
.
Sumber: PPIM Sumbar dalam "Ensiklopedi Minangkabau" (2005) hlm 195
10 September 1945
PRI Terbentuk di Berbagai Pelosok Sumbar
.
Sumbar - Menyikapi proklamasi kemerdekaan pemuda Sumatra Barat membentuk organisasi Pemuda Republik Indonesia (PRI) di Bukittinggi pada 29 Agustus 1945. PRI menyepakati untuk menjaga dan menjamin keamanan di daerah masing-masing. Hingga tanggal 10 September 1945, PRI sudah terbentuk di berbagai pelosok Sumatra Barat.
.
Sumber: Djawatan Penerangan dalam "Sumatera Tengah" (1954) hlm 544
