10 Dokumenter dan Karya Fiksi Masuk Nominasi Sumbar Film Festival 2019

10 Dokumenter dan Karya Fiksi Masuk Nominasi Sumbar Film Festival 2019

Sumbar Film Festival 2019 (Sumber: Logo Surfival 2019)

Langgam.id – Sebanyak 10 film masuk nominasi Sumbar Film Festival (Surfival) 2019 setelah melewati tahap kurasi yang dilaksanakan beberapa hari lalu. Film-film tersebut terdiri dari dua kategori yaitu Kategori Dokumenter dan Kategori Fiksi.

Dengan mengerucutnya jumlah film yang bertahan dan menjadi film-film nominasi, agenda Surfival 2019 semakin mendekati puncaknya. Film-film nominasi tersebut selanjutkan akan dijurikan untuk memperebutkan kategori ide terbaik, pilihan juri, dan film terbaik pada Malam Anugrah yang akan berlangsung pada tanggal 18 Agustus 2019 nanti.

Ryan Candra Putra, salah satu kurator dalam rilis yang diterima Langgam.id pada Kamis (15/8/2019) mengatakan, film-film yang diterima tim kurator berasal dari berbagai daerah. Ada yang dari Jakarta, Yogyakarta, Kalimantan, Banten, Bali, Makasar.

“Meskipun Surfival 2019 berskala nasional tetapi penilaian paling dasar tentu film-film yang lolos merupakan yang sesuai dengan tema Surfival. Baik dokumenter maupun fiksi. Itu sudah pengetahuan umum setiap festival. Namun sering dipandang sebelah mata karena lebih mementingkan teknik dan lain-lain,” kata ketua Koperasi Film Sumatera Barat itu.

Selain Adi, turut jadi kurator Adyatma Abirama dan Elsa Rahmadani. Adyatma adalah penerima fasilitasi produksi Surfival 2018 dan nominator di Jogja Asian-NETPAC Internaional Film Festival. Sementara Elsa, produser film dan finance Manager Andalas Film Exhibition.

Menurut Elsa, film-film yang masuk nominasi memiliki ide yang menarik. “Dibandingkan tahun 2018 film-film tahun ini memiliki variasi ide yang lebih banyak. Dalam artian, film-film yang masuk dari tahun ke tahun semakin meningkat dari segi kualitas,” kata Elsa.

Berikut adalah 10 film nominasi Surfival 2019. Lima film nominasi Kategori Dokumenter yaitu, "Tanah Datar Luhak Nan Tuo" sutradara Ahmad Zuriyatul Khiari dari rumah produksi Tugas Anjay Studio, "Masijago Pora Mai" ( Menjaga Tanah Adat) sutradara Gilang Syahbani dari DAAI TV, "Bungo Lado" sutradara Andri Maijar dari rumah produksi Rumpun Creative, Surau Kito sutradara Rizqy Vajra J dari Institue Seni Indonesia Yogyakarta, "Langkitang dan Pensi" sutradara Suwanda Kurnia Maufdi dari Universitas Andalas.

Lima film nominasi Kategori Fiksi yaitu, "Surek" Sutradara Rizky Andrian dari rumah produksi Stereotype, "Mandeh" sutradara Roby Anggara dar Institue Kesenian Jakarta, "Raso" sutradara Yogi Sapta Hadi dari rumah produksi Sarang Musang Picture, "Pesawat Kertas" sutradara Zahrah Yuni Alda dari rumah produksi Ruang Mitos Films dan "Sarumpun" sutradara Afrinal dari rumah produksi Sarang Musang Picture. (*/SS)

Baca Juga

Pabaruak, Film Terpilih Fesbul Bertemakan Kearifan Lokal Minangkabau Diputar di Kota Padang
Pabaruak, Film Terpilih Fesbul Bertemakan Kearifan Lokal Minangkabau Diputar di Kota Padang
Soenting Melajoe: Film Perdana tentang Roehana Koeddoes, Pahlawan Nasional dan Wartawati Pertama Indonesia
Soenting Melajoe: Film Perdana tentang Roehana Koeddoes, Pahlawan Nasional dan Wartawati Pertama Indonesia
Salah satu daerah di Sumbar terpilih menjadi lokasi syuting film Palm's Oil Love yang akan diproduksi oleh Yayasan Bentang Merah Putih.
Libatkan Aktor 2 Negara, Agam Akan Jadi Lokasi Syuting Film Palm's Oil Love
Saiyo Sakato, Nasi Padang dan Poligami
Saiyo Sakato, Nasi Padang dan Poligami
PW Muhammadiyah Sumbar saksikan Gala Premiere Film Buya Hamka
Gala Premiere Film Buya Hamka, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar: Inspiratif dan Layak Ditonton
Kembangkan Surau dan Sasaran Sebagai Subjek Wisata, Film “Ke Surau, Aku Kembali” Mulai Diproduksi
Kembangkan Surau dan Sasaran Sebagai Subjek Wisata, Film “Ke Surau, Aku Kembali” Mulai Diproduksi