PalantaLanggam- Sebanyak 156 orang tokoh masyarakat Minang Indonesia mendirikan sebuah yayasan bernama Yayasan Minangkabau World, yang lebih dikenal sebagai Minangkabau World Foundation (MWF) tahun 2017 di Jakarta.
Menurut Sekretaris MWF Budi Sasmiko, yayasan ini dipersiapkan sebagai sarana komunikasi antara Rantau dan Ranah.
"Komunikasi yang diharapkan agar putra dan putri Minang yang merantau, secara sosial dan kemasyarakatan, tetap memiliki hubungan organis dengan masyarakat di Ranah Minang terutama dalam usalah melestarikan pusako nan indak lapuak di hujan dan nan indak lakang di paneh. Itulah ABS-SBA dan juga Syara' mangato adat mamakai," terang Budi kepada palanta langgam.
Dia menjelaskan, untuk dakwah dan pengembangan sumber daya insani, MWF memberikan wewenang kepada LAZISWAF untuk membangun komunikasi.
Untuk tahun bhakti 2019/2022 ini, LAZISWAF-MWF berkonsentrasi melaksanakan program sebagai berikut, pertama, Program Sejuta Mushaf Al-Quran untuk Sumatra Barat. Progam ini bagaikan sekapur sirih untuk membangun komunikasi antara rantau dan ranah.
Kedua, Program Dukungan Kesehatan bagi para garim dan marbot masjid dan mushalla melalui pembayaran premi BPJS.
Ketiga, Program Dukungan Kesejahteraan bagi guru agama SD yang berpotensi menjadi guru tahfizh atau guru tahsin.
Keempat, Program Sertifikasi Tahsin dan Tahfizh Al-Quran Tingkat Dasar, bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat Wilayah Sumatra Barat dan memasukkannya sebagai salah satu kurikulum dari pendidikan.
Kelima, Program Pendirian Sekolah Karakter dan Kepemimpinan. Nama untuk sekolah ini diusulkan: Madina International Islamic Boarding Schools (MIIBS) di Sumatra Barat.
Ketua MWF Syahril Mukhtar menjelaskan, Program Sejuta Mushaf Al-Quran adalah program perdana, sebagai sekapur sirih yang, mewakili perantau untuk menyapa lembaga-lembaga keagamaan di ranah, seperti pesantren, madrasah, masjid dan musala, berkomunikasi menyampaikan gagasan ikut serta membenahi lembaga pendidikan paling dasar di Ranah Minang, yaitu pendidikan dasar, baik yang dikelola oleh pemerintah atau swasta.
"Dilakukan melalui Program Wakaf Al-Qur’an akan dilakukan secara berkala. Triwulan I (Mei, Juni dan Juli 2019), direncanakan dapat mengumpulkan Mushaf Al-Quran sebanyak 10.000 (sepuluh ribu mushaf) mushaf. Untuk triwulan perdana ini akan dialokasikan kepada lima kabupaten yakni Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Sijunjung dan Damasraya," bebernya.
Kemudian untuk siapa yang ingin wakaf Al-Quran bisa disalurkan melalui Bank Nagari Syari’ah atas nama LISWAF MWF, dengan No.rekening 7100.0103.000746.
Untuk kesejahteraan marbot/garin masjid dan musala serta guru tahfizh dan tahsin bisa disalurkan melalui Bank Nagari Syariah, atas nama LAZISWAF MWF No. Rekening: 7100.0103.000750. (Osh)