Langgam.id - Partai Buruh tegaskan sebagai Pancasilais dan asas mereka adalah Pancasila. Sekretaris Komite Eksekutif (Ex-Co) Partai Buruh Sumatra Barat, Rustam Effendi, mengatakan hal tersebut tercermin dari latar belakang anggotanya.
Salah satunya adalah petani lewat Serikat Petani Indonesia (SPI), kata Rustam saat ditemui Langgam.id sehabis diskusi di Binuang Kampung Dalam, Kec Pauh, Kota Padang, Kamis (22/12/2022) lalu.
"Petani berbicara tentang kedaulatan pangan dan reforma agraria berasaskan Pancasila, salah satunya dengan pertanian agroekologi," tuturnya. Pria yang juga Ketua SPI Sumbar itu menekankan keselarasan pancasila, agama, dan adat istiadat Minangkabau ada dalam keseharian SPI. Bicara reforma agraria sambungnya, tidak terlepas dari ketimpangan sosial yang terjadi perihal tanah.
Di Minangkabau ujar Rustam, tanah itu adalah jaminan sosial bagi suatu kaum. Tetapi, dia melihat akhir-akhir ini aset kaum tersebut menjadi milik pribadi. Selain itu, giat SPI selama ini tuturnya juga menitikberatkan pada alih produksi pertanian kepada pertanian organik. Cara bertani tanpa memanfaatkan bahan kimia tersebut katanya, menjadi bukti bahwa Partai Buruh tidak mengingkari rahmat tuhan.
"Sumber kemanusiaan adanya di ketuhanan yang maha esa, bahwa tidak mungkin akan berdiri Habluminallah (hubungan seorang hamba dengan Allah) tanpa Habluminannas (hubungan sesama makhluk). Nah inilah pertanian organik," ujar aktivis pertanian itu.
Selain itu, partai yang beranggotakan serikat pekerja ini, selalu menuntut kesejahteraan upah bagi buruh. Bagi mereka, apa yang ada dalam ajaran agama, khususnya islam, sejalan dengan apa yang mereka perjuangkan selama ini. "bayarlah upah buruh kata nabi sebelum keringatnya kering dari badan, ini nilai" kemanusiaan yang harus kita implementasi kan," kata Rustam.
Ia menegaskan jangan samakan gerakan buruh yang sekarang, dengan apa yang telah ada dahulu. Hal itu tidak sama dan tidak dapat dipersamakan. Apalagi dalam konteks perjuangan politik, apa yang PB sekarang lakukan tidaklah sama dengan Partai-partai buruh/pekerja terdahulu ujarnya. "Lihat ke dalam jangan lihat dari namanya saja, karena ada kata bijak mengatakan jangan judge buku itu berdasarkan dari cover," kata Rustam.
Pengurus PB dalam hal ini akan lebih kritis lagi mengajak seluruh masyarakat memahami apa sebenarnya Partai Buruh dalam konteks ini. Atau yang mereka sebut Partai Buruh "rework" yang jelas Rustam berbeda dengan partai sebelumnya.
Ditanya mengenai kemungkinan kampanye hitam karena identitas mereka, Rustam menjawab hal itu hanya angin lalu baginya dan kawan-kawan. "Karena pertanyaan awal adalah Pancasila, kita adalah bangsa yang bertuhan, bangsa yang menganut kemanusiaan, kita abaikan saja itu. Karena tujuan utama kita adalah terjadinya perubahan sosial yang lebih baik," ucapnya.
Bagi Partai Buruh, rakyat Indonesia adalah pemilik sah negara ini dan harus hidup sejahtera. Dengan berjuang bersama mewujudkan tatanan Welfare state (tatanan negara sejahtera). "Bahwa pemerintah berkewajiban menjadikan rakyatnya menjadi sejahtera." Ujarnya.