Warga yang Berkonflik karena Tuduhan Santet Bertahan di Sikabaluan, Polisi: Kondisi Kondusif

Pemkab Mentawai Karantina 3 Dusun di Pulau Sipora

Ilustrasi - Peta Kabupaten Kepulauan Mentawai. (Peta: openstreetmap.org)

Langgam.id - Kepolisian Resor (Polres) Mentawai memastikan kondisi di Dusun Politcoman, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah kondusif. Hal ini terkait insiden pengusiran satu kaum yang berkonflik dengan warga lain karena tuduhan soal santet.

Kapolres Mentawai AKBP Dody Prawiranegara mengatakan, satu kaum yang terdiri dari 39 jiwa itu terpaksa diungsikan dari Dusun Politcoman karena insiden itu. Untuk sementara, kaum tersebut masih bertahan di Sikabaluan.

"Polisi dalam hal ini bicara tentang keamanan. Orang-orang ini sudah diamankan ke Sikabaluan. Diamankan itu bukan berarti melakukan itu (santet), tidak. Tapi diamankan untuk keamanan satu keluarganya (kaum) ini," kata Dody dihubungi langgam.id, Sabtu (19/10/2019).

Menurutnya, langkah pengungsian satu kaum ini diambil untuk mengantisipasi gejolak antar masyarakat. Selain itu, mereka juga tidak ingin lagi bermukim di Dusun Politcoman. Namun, secara keseluruhan, untuk kondisi sudah kondusif sejak beberapa minggu lalu.

"Di dusun sana sudah kondusif, sudah beraktivitas seperti biasa sejak beberapa minggu. Kaum ini tidak ingin lagi tinggal di situ (Politcoman). Forkopimda sudah berkoordinasi dan Pemerintah Kabupaten kepulauan Mentawai sudah menyiapkan tempat yang rencananya di Tuapejat," ujarnya.

Dody belum mengetahui kapan warga tersebut dipindahkan dari lokasi pengungsian sementara di Sikabaluan menuju Tuapejat. Namun, katanya, tim gabungan akan melakukan pengamanan ketika pengungsi sudah dipindahkan.

Bahkan, tim gabungan yang terdiri dari pihak kepolisian, TNI dan Dinas Sosial akan mendirikan posko sementara untuk tempat tinggal satu kaum di Tuapejat. Sembari menunggu tempat tinggal resmi yang didirikan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Ini tidak berhenti sampai di sini. Namanya orang diusir dari kampungnya tentu akan ada waktunya ingin kembali. Kami masih terus berkomunikasi secara berjenjang untuk mediasi antara kepala dusun, tokoh adat, agama dan masyarakat mungkin komunikasi bagus mereka bisa kembali," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabeleake mengakui sedang mempersiapkan tempat bagi kaum yang diusir dari kampung halamannya tersebut. Namun, proses rencana pembangunan dijadwalkan dimulai tahun 2020.

"Kami sedang persiapan tempat untuk masyarakat ini. Lokasinya di dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Ada lokasi di sana dan nanti tahun depan kita bangun (kediaman)," ujar Kortanius. (Irwanda/HM)

Baca Juga

Tim SAR masih melakukan operasi pencarian terhadap seorang warga yang dilaporkan hilang di kawasan hutan Dusun Makoddiai, Kepulauan Mentawai.
Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Warga Hilang di Hutan Mentawai
Ketua DPRD Kepulauan Mentawai Ibrani Sababalat
DPRD Mentawai Minta Pemerintah Tinjau Ulang PBPH di Pulau Sipora
Tim SAR
SAR Mentawai Evakuasi Nelayan Hilang di Perairan Mapadegat
PBPH PT SPS di Pulau Sipora Bakal Mempersempit Ruang Hidup Orang Mentawai
PBPH PT SPS di Pulau Sipora Bakal Mempersempit Ruang Hidup Orang Mentawai
SAR Mentawai
Kesiapsiagaan Kondisi Darurat, SAR Mentawai Gelar Simulasi Evakuasi Kecelakaan Kapal
Saat Bersua Utusan Istana di Sipora, Bupati Mentawai Sampaikan Penolakan Sekaitan Izin PT SPS
Saat Bersua Utusan Istana di Sipora, Bupati Mentawai Sampaikan Penolakan Sekaitan Izin PT SPS