Langgam.id - Robi Tamar, seorang warga Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, mengaku telah menemukan dan mengumpulkan batu meteor dari kebun pepaya miliknya. Ada beberapa jenis batu dan ukuran yang disodorkannya, seluruhnya seberat delapan kilogram.
Robi mengatakan memungut dan mengumpulkan bebatuan itu pada Februari lalu. "Awalnya, sekitar akhir 2020, ada warga yang melihat api besar jatuh ke arah kebun saya, namun saya tidak percaya karena memang saya anggap daerah kebun angker," kata Robi dikutip dari Tempo.co, Selasa (20/4/2021).
Kemudian pada Februari lalu dia kembali ke kebunnya dan mengaku menemukan serpihan-serpihan batu bekas terbakar. Ada satu seperti tertancap dan tanah disekitarnya menyembul seperti bekas lokasi ledakan.
Bukan hanya batu tapi beberapa tanaman juga masih tampak bekas hangus. Robi lalu teringat cerita warga sekitar soal bola api besar dari langit.
Sejak itu Robi berusaha mencari tahu jenis batuan tersebut. "Hingga akhirnya saya bergabung ke Komunitas Meteor Indonesia, di sana saya mencari orang yang memahami batu meteor," katanya.
Dari komunitas itu dia semakin yakin batu meteor yang ada di kebunnya itu. Batu bahkan disebutkan jenis langka karena campuran logam, tembaga, dan emas. Saat diuji, magnet dapat menempel di seluruh batuan yang ditemukan tersebut.
Ia menyampaikan dalam waktu dekat akan membawa untuk memeriksa batu tersebut ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk memastikan dugaan batu meteor. "Saya sebenarnya sudah mencoba menghubungi NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) namun diarahkan ke LAPAN," ujarnya.(Tempo/Ela)