Langgam.id – Kemacetan parah di kawasan Sitinjau Lauik kembali disorot. Lonjakan kendaraan di jalur Padang–Solok terjadi setelah putusnya akses utama Padang–Bukittinggi via Lembah Anai, yang hancur akibat banjir bandang pada Kamis (27/11/2025).
Kondisi ini membuat jalur Sitinjau Lauik menjadi satu-satunya akses darat menuju Kota Padang. Kemacetan parah dari kedua arah pun tak terhindarkan.
Wakil Ketua DPRD Sumbar, Nanda Satria, meminta Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dishub Sumbar mengoptimalkan penempatan personel, terutama di titik-titik rawan kemacetan.
Ia menilai kolaborasi lintas instansi, mulai dari kepolisian hingga partisipasi masyarakat, sangat dibutuhkan untuk memperlancar arus lalu lintas.
“Sitinjau Lauik kini jadi akses darat satu-satunya menuju Padang. Tentu kemacetan tidak bisa dihindari, tapi tentu bisa dilakukan antisipasi agar tidak terlalu parah,” kata Wakil Ketua DPRD Sumbar Nanda, Rabu (3/12/2025).
Menurutnya, salah satu langkah penting adalah penerapan sistem bergiliran bagi truk besar yang melintas. Ia meyakini pihak terkait sudah bekerja, namun upaya tersebut dinilai masih perlu dimaksimalkan untuk mengurai penumpukan kendaraan di jalur menanjak tersebut.
Selain menyoroti teknis pengaturan kendaraan, Ketua KNPI Sumbar itu juga mendorong koordinasi intensif antara Dishub Provinsi, Dishub Kota Padang, dan Pemkab Solok. Sinergi itu, menurutnya, penting agar penanganan kemacetan berjalan terukur dan tidak tumpang tindih.
“Rekayasa lalu lintas yang cepat dan tepat itu penting sekali. Biarlah padat merayap daripada kendaraan tidak bergerak alias macet total,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya jumlah personel yang memadai dan pengaturan teknis lapangan yang sesuai kondisi di titik jalan yang curam dan sempit tersebut.
“Jangan ramai-ramai di lapangan saja. Gerak cepat dan juga harus tepat,” kata Sekretaris Nasdem Sumbar itu.
Selain itu, petugas diminta menyampaikan laporan kondisi lalu lintas Sitinjau Lauik secara berkala tiap jam, agar masyarakat dapat menyesuaikan waktu perjalanan dan situasi tetap terkendali.
Diketahui, kemacetan panjang yang terjadi pada Rabu (3/12/2025) dilaporkan mengular hingga Kayu Aro, Kabupaten Solok.
Kondisi yang sama terjadi dari arah Solok menuju Kota Padang, akibat seluruh kendaraan dialihkan ke jalur Padang–Solok pasca bencana di berbagai daerah Sumbar, termasuk putusnya jalur Lembah Anai.
Ketua Muhammadiyah Sumbar, Buya Bakhtiar, turut mengalami penumpukan kendaraan hingga lebih dari lima jam. “Macetnya parah sekali. Ini harus segera ditangani,” ujarnya.
Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Sosmedya, membenarkan kondisi padat tersebut dan menyebut personel telah dikerahkan sejak pagi. Namun, kepadatan masih diperparah oleh pengendara yang tidak tertib dan menerobos jalur.
Pada bagian akhir, Wakil Ketua DPRD Sumbar Nanda kembali menekankan pentingnya rekayasa lalu lintas yang tepat untuk mencegah kemacetan total dan memastikan kendaraan tetap dapat bergerak. (**)






