Langgam.id - Wakil kepala daerah (bupati, wali kota, gubernur) diharap memahaminya posisi dan fungsinya sebagai wakil. Sebab, banyak wakil yang mengaku tidak mendapatkan tugas dari kepala daerahnya sendiri.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengaku pernah mendengar curhatan wakil gubernur daerah lain. Katanya, dia tidak mendapatkan tugas dari sang gubernur. Hal tersebut juga pernah dialami sejumlah wakil bupati dan wali kota.
“Kalau wakil ini, ya kewenangannya mewakili-mewakili saja. Saya alhamdulillah sama pak gubernur banyak dikasih tugas,” kata Nasrul Abit memberi sambutan dalam Kolaborasi Kreasi (Ko-Kreasi) Tata Hubungan Kerja Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Aula Gubernuran Sumbar, Rabu (9/10/2019).
Sejak era reformasi, lanjut Nasrul, masyarakat kian cerdas dan kritis terhadap pemerintah. Banyak yang tidak takut lagi dengan pejabat, apalagi sama wakil gubernur seperti dirinya.
"Kadang-kadang ada juga wakil gubernur yang kalau ketemu saya mengeluh terus tidak dapat tugas. Kalau kita wakil gubernur tahu dirilah, kalau tahu diri pasti dikasih tugas itu, termasuk menjadi wakil bupati, karena saya juga pernah jadi wakil bupati," katanya.
Ia mengatakan pernah berkarir dari bawah sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sehingga mengetahui bagaimana rasanya menjadi bawahan. Kemudian ia menjadi wakil dari bupati yang berlatar belakang tentara.
"Bupatinya waktu itu ganas luar biasa, tetapi karena saya dari pegawai negeri jadi merasakan betul pahitnya disuruh-suruh dari awal. Ya sudah, saya nikmati saja," katanya.
Setelah itu, ia menjadi bupati selama dua periode. Sehingga memiliki kewenangan, lalu kembali menjadi wakil gubernur saat ini yang bisa dikatakan tidak memiliki kewenangan.
"Jadi wakil gubernur ya kembali lagi, saya tidak punya kewenangan, alhamdulillah saya dikasih terus pekerjaan sama gubernur, apalagi saat ini banyak undangan. Saya banyak kegiatan," katanya. (Rahmadi/RC)