Langgam.id - Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit dan Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan berburu hama tikus di areal persawahan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Jorong Siguntur I, Nagari Singuntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Rabu (4/12). Peburuan itu bagian dari gerakan pengendalian (gerdal) hama tikus di wilayah tersebut.
Kegiatan ini didukung oleh anggota kelompok-kelompok tani dan juga penyuluh pertanian serta petugas pengamat hama wilayah Kecamatan Sitiung.
Sebelumnya petani mengeluhkan banyak serangan tikus dilahan garapannya yang akibatnya petani mengalami kerugian hingga 50 persen, bahkan sampai gagal panen. Selajutnya oleh petugas untuk diadakan gerakan bersama memberatas hama tikus.
Untuk mendukung kegiatan ini Pemerintah Provinsi Sumbar memberikan bantuan umpan pestisida dan alat emposan untuk membasmi hama tikus yang diserahkan langsung oleh Wagub Sumbar Nasrul Abit kepada kelompok tani Bina Basamo.
Nasrul Abit mengatakan kegiatan ini suatu bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakatnya.
"Walaupun saat ini hujan, ini merupakan berkah dari Allah SWT, jangan sampai terhenti kegiatan ini, saya harap para penyuluh untuk mendampingi para petani agar mengetahui secara pasti penggunaan racun tikus," kata Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga meminta agar gerakan pengendalian hama tikus ini harus secara konsisten dengan melibatkan seluruh pihak, terutama kalangan petani dan kelompok tani Sumbar termasuk di Nagari Siguntur untuk mendorong peningkatan produksi padi dan bisa meningkatkan perekonomian daerah.
"Kabupaten Dharmasraya salah satu pertumbuhan ekonomi terbaik di Sumbar, karena masyarakatnya sangat produktif," ungkapnya, sebagaimana pers rilis Humas Pemprov Sumbar yang diterima langgam.id.
Selanjutnya Nasrul menyampaikan, Dharmasraya termasuk penghasil padi, demi mencapai produktivitas yang tinggi, penggunaan pupuk juga harus diperhatikan Selain itu, benih berkualitas serta penerapan teknologi juga menjadi pendukung produktivitas.
“Tapi pengendalian hama juga harus jadi perhatian, dan dilakukan secara bersama sama, tidak bisa hanya di lakukan beberapa pihak atau petani saja," ucapnya
Ia berharap, adanya gerakan ini bisa mendorong petani lainnya, dan dilakukan di desa-desa lainnya di wilayah pertanian Sumbar, karena Sumbar adalah termasuk penghasil beras terbesar di Indonesia.
Selain itu, Nasrul Abit juga meminta masyarakat bisa memanfaatkan bantuan tersebut digunakan semaksimal mungkin.
Sementara itu, kegiatan gerakan pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) tikus pada tanaman padi yang dihadiri Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pemerintah Sumbar.
"Bantuan ini sangat berarti sekali bagi petani disini, sejak lama para petani mengeluhkan persoalan hama tikus sehingga penghasilan panen padi berkurang, Alhamdulillah .. mudah-mudahan ini menjadi berkah bagi warga disini," tuturnya.
Menurut Bupati Dharmasraya, untuk mengantisipasi dampak terhadap produksi pertanian masyarakat, dilaksanakan pengendalian secara bersama-sama dan terus berkelanjutan.
"Para petani harus terus gencar lakukan pemberantasan hama tikus untuk menjaga produktivitas tanaman padi pada masa tanam tahun ini," himbaunya.
Salah satu dari kelompok tani, Sudirman, menjelaskan, serangan tikus meningkat memasuki musim penghujan. Bahkan populasinya meningkat hingga dua kali lipat sehingga diperlukan upaya pemberantasan tikus melalui gerakan pengendalian OPT secara massal.
"Kami sangat terbantu dengan bantuan ini. Segera akan kami lakukan pemberantasan hama tikus. Karena hama tikus mudah berkembang biak di saat musim penghujan seperti ini," pungkasnya. (Osh)