Langgam.id - Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake, sangat menyayangkan tindakan salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial KG yang membuat kegaduhan di media sosial di masa pandemi corona. ASN itu diketahui membuat postingan yang mendoakan agar Mentawai hancur.
Postingan di akun Facebook ASN tersebut ditulis karena bentuk kekecewaannya, dalam pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih ada masyarakat dan mahasiswa yang mencoba masuk ke Kepulauan Mentawai. Meskipun KG telah meminta maaf dan mendatangi polres setempat.
"Sebenarnya sebagai ASN, dia petugas negara, pelayan negara dan palayan rakyat. Sudah ikut diklat, pelatihan dan sebagainya. Seyogyanya apa yang terjadi sekarang justru sebenarnya kan harusnya membantu pemerintah," kata Kortanius dihubungi Langgam.id, Rabu (6/5/2020).
Menurutnya, jika ASN ini memiliki gagasan atau menemukan kekurangan yang dilakukan pemerintah, seharusnya komunikasikan dengan pimpinan. Dalam kondisi pandemi corona saat ini, tentu tidak ada pemerintahan yang ingin menghancurkan negara.
"Itu harus dipahami, kami menyesali perbuatannya. Facebook ini kayaknya sudah untuk menjawab masalah apa yang menjadi pertanyaan dia saja. Sekarang saya tanya, apa yang dia buat? dia sendiri mungkin tak pakai masker kalau keluar, tapi ngomong seperti itu. Tidak etis," ujarnya.
Kortanius mendukung langkah kepolisian yang menemukan adanya kasus-kasus mengundang kegaduhan di media sosial. Semoga tindakan yang dilakukan ASN ini menjadi pembelajaran berarti.
"Apa motif dan sebagainya secara pemerintahan hukum, untuk diberlakukan. Kalau kami dari pemkab, saya sendiri belum tahu ya kelanjutannya karena empat hari ini di lapangan," katanya.
Ia memastikan akan ada tindakan disiplin terhadap ASN tersebut yang diputuskan oleh inspektorat kepegawaian. "Nanti hal-hal apa saja yang menjadi kaidah-kaidah etika aparatur, tentu mereka yang bisa menentukan apa sanksinya," tuturnya.
Kortanius mengimbau kepada seluruh ASN, khususnya di Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk bijak mengunakan media sosial. Kalau tidak bisa berbuat secara fisik, setidaknya berdoalah agar masyarakat aman dalam kondisi saat ini.
"Berdoa ajalah kita, doakan supaya kita semua aman, damai. Masyarakat kita bisa nyaman untuk bisa bekerja. Itu tugas kita sebagai ASN. Kalau tidak berbuat, jangan provokasi. Perbanyak doa lebih baik, ini kan tidak perlu uang," ujarnya.
Sebelumnya, Polres Kepulauan Mentawai menerima kedatangan ASN itu untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas postingannya di media sosial. ASN tersebut meminta maaf dan melampirkan surat pernyataan, sehingga kasus ini tidak naik ke penyidikan.
Kasus ini terungkap dari patroli cyber yang dilakukan pihak kepolisian setempat, sehingga mendapat postingan ASN yang membuat kegaduhan. "Tuhan berikanlah kehancuran kepada Mentawai itu. Begitu yang ditulisnya, ini sebagai bentuk kekecewaannya," ujar Kasatreskrim Polres Kepulauan Mentawai, Iptu Irmon.
ASN itu juga telah menyampaiakan permintan maaf di akun Facebook pribadinya. Ia mengaku tidak ada niat untuk menghancurkan Mentawai.
"Jujur saya sampaikan tidak ada niat saya untuk menghancurkan Mentawai karena anak istri saya juga di Mentawai. Saya juga minta maaf kepada Polres Kepulauan Mentawai, Bupati Mentawai, Tim Gugus Tugas Penanggulangan virus corona, sekali lagi maaf," tulisnya. (Irwanda/ICA)
