Viral Seorang Perempuan Diperingati Karena Tak Berhijab di Masjid Raya Sumbar

Tak Berhijab di Masjid Raya Sumbar

Pengumuman wajib berbusana muslim/muslimah di salah satu dinding Masjid Raya Sumbar (Foto: Irwanda/Langgam.id)

Langgam.id - Seorang jamaah perempuan di Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar) mengaku mendapat peringatan dari petugas karena tidak berpakaian muslimah. Padahal, perempuan yang diketahui bernama Yetti A.KA itu baru saja menunaikan salat ashar.

Kekecewaannya tersebut kemudian disampaikan dalam postingan di akun twitternya yaitu @yettiaka. Dalam postingan itu, perempuan ini menulis kronologi yang dialaminya.

“Saya habis salat ashar di Masjid Raya Sumbar. Sehabis salat saya duduk di pelataran luar. Lalu, datang "polisi moral" masjid lengkap dengan seragamnya, berkata, tidak pakai hijab ya, di sini dilarang bagi yang tidak pakai hijab, tuh ada tulisan peringatannya. Bantu RT biar pada tahu," cuitan Yetti dalam akun twitternya.

Cuitan itu diposting, Sabtu (22/2/2020) dan mendapatkan respon yang beragam dari para netizen. Setidaknya, postingan akun Yetti A.KA telah diretweet ulang dan disukai sebanyak 1.500-an oleh akun twitter lainya. Bahkan, sejak Senin (24/2/2020) sore dikomentari hingga 856 akun.

Tidak hanya itu, hal serupa juga diungkapkan akun atas nama @celotehlusuh, ia mengaku kaget dengan teguran tersebut. “Iya tau kak, sepupuku waktu itu juga ditegur gara-gara tak pakai kerudung. Aku juga kaget karena baru tahu kalau (di) sono harus pakai kerudung. Jadinya udah kek (kayak) ngatur gaya pakaian orang gitu,” tulisnya membalas twit dari Yetti.

https://twitter.com/yettiaka/status/1231159140208107521?s=19

Namun, ketika Langgam.id konfirmasi kepada akun atas nama @celotehlusuh, hingga saat ini belum ada balasan.

Selain itu, akun atas nama @SlxxpyAstronout juga ikut menimpali twit dari Yetti, menurutnya, tanggapi dengan santai saja terkait hal itu. Bahkan, ia memposting fotonya saat berada di bawah pengumuman dengan tulisan Kawasan Berbusana Muslim dan Muslimah di Masjid Raya Sumbar itu dan ia tak berhijab.

"Saya juga pernah "ditegur" begitu mbak dan ternyata memang aturannya kek gitu hehe, saya coba tanggepin dengan santai, sekalian aja saya foto di depan tulisannya," tulis akun atas nama @SlxxpyAstronout itu.

Lalu, Langgam.id mencoba menyelusuri Masjid Raya Sumbar pasca-postingan itu viral. Memang tak sedikit pengumuman berbentuk kertas yang ditempelkan di dinding bertuliskan ‘Kawasan Muslim dan Muslimah’.

Menurut beberapa petugas di Masjid Raya Sumbar, aksi peringatan terhadap masyarakat yang tidak berpakaian islami sering dilakukan. Apalagi, masyarakat itu tidak berpakaian muslim atau muslimah disaat waktu salat.

"Kalau di atas memang tidak boleh (kalau tidak berpakaian muslim dan muslimah) karena batas suci. Memang kami sering melarang dan meminta untuk turun. Tapi kalau di kawasan bawah tidak apa-apa," ujar salah seorang petugas keamanan yang tidak mau dituliskan namanya.

Menurutnya, apabila masyarakat ingin menunaikan salat tapi tidak berpakaian muslimah atau muslim dapat memberikan penjelasan. Petugas akan mengizinkan untuk naik ke lantai atas.

"Kalau ingin salat tapi tidak pakai hijab, tidak apa-apa, langsung ke atas ambil wudhu dan langsung salat. Setelah selesai langsung turun. Tapi, kalau berkeliaran tidak boleh, apalagi saat jam salat. Kami larang," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Masjid Raya Sumbar, Yulius Said mengatakan tindakan petugas memperingati masyarakat yang tidak memakai pakaian muslim dan muslimah tersebut merupakan hal yang wajar, tapi tidak diusir.

"Tidak diusir, cuma diingatkan segera meninggalkan masjid. Karena sebelum dia masuk, tidak boleh datang kalau tidak berpakaian muslim dan muslimah," ujar Yulius.

Ia menegaskan, siapapun yang masuk ke lingkungan masjid harus berpakaian menutup aurat. Apabila tidak memiliki mukenah, pihaknya telah menyediakan dan siap mengantar ke masyarakat.

"Mukenah ada di luar, lantai dua. Kalau tidak berpakaian muslim dan muslimah tidak boleh. Itu kan masjid, arus menutup aurat. Apakah dia orang Islam maupun non muslim harus begitu. Tapi non Islam ada berpakaian menutup aurat boleh walaupun tidak salat," jelasnya.

Dikatakannya, teguran oleh petugas itu merupakan suatu yang wajar dan memang disuruh.

"(Aksi petugas) ini wajar, dan memang disuruh. Diingatkan mereka. Mereka tidak bawa mukenah kita sediakan. Kalau di bawah ditegur, diambilkan mukenah, apabila turun dari mobil, kita serahkan. Aturan masjid gitu," katanya. (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Pemprov Sumbar bakal membangun kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Barat pada awal 2025 nanti. Kantor MUI Sumbar itu Masjid Raya
2025, Kantor MUI Sumbar Bakal Dibangun di Kawasan Masjid Raya
Nama Masjid Raya Sumbar yang berada di Kota Padang, akan segera bertambah menjadi Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.
Namanya Diabadikan untuk Masjid Raya Sumbar, Ini Biografi Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi
Mayoritas penduduk Sumatra Barat (Sumbar) adalah beragama Islam. Oleh karena itu, hampir di semua kabupaten/kota di Sumbar ditemukan banyak
Segera Diresmikan, Mahyeldi Sebut Penambahan Nama Masjid Raya Sumbar Bawa Keberkahan Tersendiri
Mayoritas penduduk Sumatra Barat (Sumbar) adalah beragama Islam. Oleh karena itu, hampir di semua kabupaten/kota di Sumbar ditemukan banyak
Soal Penggantian Nama Masjid Raya Sumbar, Gubernur: Tidak Diganti, Hanya Dilengkapi
Mencermati analisis Statistik Pendidikan Indonesia yang diluncurkan Badan Pusat Statistik pada 2023 lalu, terutama jenjang perguruan tinggi.
Sebelum Masjid Raya Sumbar Berganti Nama
World Islamic Entrepreneurs Summit di Sumbar
10 Negara Dijadwalkan Hadiri World Islamic Entrepreneurs Summit di Sumbar