Langgam.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah sudah mulai membahas skema vaksin covid-19 dosis ketiga atau booster untuk masyarakat umum pada 2022.
Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), katanya, vaksin booster diharapkan bisa disuntikkan kepada masyarakat pada awal 2022.
"Untuk vaksin booster, arahan bapak presiden tadi, diharapkan bisa dilaksanakan di awal tahun depan. Jadi diminta untuk dipersiapkan mekanismenya yang berbasis PBI dan non-PBI," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin, (18/10/2021).
Sebelumnya, Airlangga menjelaskan, skema ini dibahas untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga Covid-19.
Airlangga mengatakan penyelenggaraan booster akan menggunakan beberapa skema. Pertama, secara gratis.
Vaksin booster gratis akan diberikan kepada masyarakat yang masuk dalam kelompok penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Dananya akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga: Pemerintah Siapkan Vaksin Booster secara Gratis dan Berbayar
"Ini ada kebutuhannya adalah dengan populasi 87,4 juta jiwa. Kebutuhannya. 97,1 juta dosis," ujarnya akhir September lalu.
Lalu, kebutuhan untuk anak berusia 12 tahun sebanyak 9,9 juta dosis. Vaksin diberikan untuk 4,4 juta orang.
Kemudian, terdapat 27,2 juta orang yang akan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). "Totalnya 137,2 juta dosis," ujar dia.
Sementara, masyarakat yang tak masuk dalam kelompok PBI, anak berusia 12 tahun, dan tak ditanggung APBD, maka akan masuk skema berbayar.
Airlangga memperkirakan jumlahnya sebanyak 93,7 juta jiwa. "Dari segi harga vaksin dan lainnya akan dimatangkan kembali," ujar Airlangga