Langgam.id - BKSDA Sumatra Barat (Sumbar) Resor Agam terus melakukan patroli usai harimau menyerang empat kerbau milik warga di Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Selama tiga hari setelah kejadian, tak ditemukan lagi jejak baru hewan buas tersebut.
"Penangan yang dilakukan selama 3 hari dan hasil patroli di lapangan tidak menemukan lagi tanda-tanda (jejak, cakaran, kotoran) baru satwa tersebut," tulis BKSDA Agam dalam akun Instagramnya, Jumat (12/3/2021).
BKSDA juga melakukan bunyi-bunyian agar harimau kembali ke hutan. BKSDA juga juga tidak memasang perangkap karena tidak ditemukan tanda keberadaan harimau tersebut.
Baca juga: 4 Ekor Kerbau Warga Agam Dimangsa Harimau, BKSDA Lakukan Pengusiran
Warga yang sempat melepas kerbau di lokasi kemunculan harimau juga sudah memindahkan ternaknya. Hal itu dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut.
Diberitakan sebelumnya, empat ekor kerbau jadi korban serangan harimau di Jorong Cubadak Lilin, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Kerbau tersebut terdiri dari induk dan anak. Seekor kerbau yang merupakan induknya dilaporkan mati.
Kepala BKSDA Resort Agam Ade Putra menjelaskan, sebelum ini pihaknya mendapat laporan ada tiga ekor kerbau yang diserang pada Senin (8/3/2021). Namun berdasarkan informasi di lapangan, ternyata beberapa hari sebelumnya juga sudah ada satu ekor kerbau diserang di daerah Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur.
“Ada satu kerbau milik warga bernama Edwar (26) warga Jorong Sungai Buluah, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, total ternak kerbau jadi korban 4 ekor, satu mati dan 3 terluka,” katanya, Jumat (12/3/2021). (*/ABW)