Untuk Jangka Pendek, BI Sampaikan 7 Rekomendasi Pemulihan Ekonomi Sumbar

Untuk Jangka Pendek, BI Sampaikan 7 Rekomendasi Pemulihan Ekonomi Sumbar

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar. (Foto: ist)

Langgam.id - Bank Indonesia menilai pemerintah daerah perlu melakukan langkah-langkah strategis guna pemulihan ekonomi Sumatra Barat akibat dampak pandemi Covid-19.

Kepala Perwakilan BI Sumbar Wahyu Purnama A menyebutkan setidaknya ada tujuh rekomendasi dari Bank Indonesia untuk mempercepat pemulihan ekonomi Sumbar dalam jangka pendek.

"Pemberlakukan PSSB akibat Covid-19 memberikan dampak cukup signifikan bagi ekonomi Sumbar. Triwulan I hanya tumbuh 3,92 persen," katanya dalam diskusi Pemulihan Ekonomi dan Pariwisata Sumbar di Era Adaptasi Covid-19, Selasa (28/7/2020).

Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Gubernur Optimis Ekonomi Sumbar Bisa Tumbuh 3 Persen

Menurutnya, untuk segera bangkit dalam waktu dekat, pemda perlu melakukan sejumlah langkah strategis. Pertama, perlu mempercepat realisasi program stilumus ekonomi dan keuangan pemerintah dengan optimalisasi belanja APBD terutama untuk sektor pertanian.

Wahyu mengatakan jika pemerintah mengharuskan adanya pergeseran alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19, maka untuk sektor pertanian tetap harus dipertahankan.

Kedua, pemerintah perlu menyegerakan untuk kembali membuka aktivitas ekonomi dengan penerapan dan pemantauan protokol kesehatan yang ketat seperti di mall, perhotelan, restoran, dan tempat rekreasi.

"Memang sulit untuk penerapan protokol Covid-19 ini, karena masyarakat cenderung menilai kondisi saat ini sudah normal. Jadi memang perlu ketegasan untuk penerapan protokol kesehatan," katanya.

Ketiga, bantuan pemberdayaan untuk usaha mikro kecil tang terdampak Covid-19 melalui optimalisasi penyaluran CSR, program sosial dan zakat infak dan sedekah.

Keempat, mengoptimalkan penyaluran alokasi dana simpanan pemerintah di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan BPD untuk pembiayaan UKM di Sumbar.

Selanjutnya, perlu mempertahankan proyek investasi besar di Sumbar yang saat ini masih berjalan seperti proyek jalan tol Trans Sumatra, pembangunan Stadion Utama Sumbar, dan pembangunan lainnya.

Keenam, mengembangkan digitalisasi UKM karena saat ini pelaku usaha kecil dan menengah sulit melakukan penjualan langsung dan strateginya adalah lewat platform digital serta pembayaran nontunai.

Terakhir, pemerintah juga perlu mengeluarkan imbauan untuk mengutamakan membeli produk UKM asal Sumbar, sehingga pelaku usaha tetap bisa bertahan dalam kondisi ini.

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno optimistis laju pertumbuhan ekonomi Sumbar masih bisa tumbuh 3 persen di akhir tahun meski dilanda wabah Covid-19.

"Dengan kondisi saat ini tentu (pertumbuhan ekonomi) turun. Tetapi kita optimis masih bisa tumbuh 3 persen," katanya.

Menurutnya, dampak Covid-19 terhadap ekonomi Sumbar tidak sebesar di Jawa yang didominasi sektor industri. Sumbar, menurutnya terbantu karena struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih didominasi sektor pertanian yang tidak terlalu dalam dampaknya akibat wabah Covid-19.

“PDRB Sumbar dari pertanian tidak terlalu berpengaruh. Yang parah itu, sektor jasa, perdagangan, dan UMKM. Sektor ini yang betul-betul terpukul, sehingga diperlukan upaya pemulihan sesegera mungkin,” katanya kepada langgam.id (20/7/2020) lalu.

Menurutnya, dengan mulai terkendalinya penanganan Covid-19 di Sumbar, pemda sudah mulai membuka sejumlah sektor usaha guna mempercepat pemulihan ekonomi.

Salah satunya, adalah sektor pariwisata yang sudah dibuka sejak 1 Juli lalu. Industri turunan di sektor pariwisata sudah mulai beroperasi, seperti perhotelan, restoran, dan usaha-usaha lainnya.

Irwan mengatakan pembukaan kembali aktivitas ekonomi daerah itu tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat guna memutus penyebaran Covid-19. (*/HF)

Baca Juga

Pinang Sumbar Makin Diminati, India Jadi Pasar Utama
Pinang Sumbar Makin Diminati, India Jadi Pasar Utama
Sumatera Barat, sebuah provinsi yang dikenal memiliki sejarah politik yang kaya dan beragam, selalu menunjukkan dinamika politik yang unik.
Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Menunggu Kepemimpinan Strategis Gubernur Baru
Lonjakan harga komoditas pangan seperti bawang merah dan daging ayam mempengaruhi kenaikan inflasi Sumatra Barat (Sumbar) pada Oktober 2024.
Bawang Merah hingga Emas Perhiasan Penyumbang Inflasi Sumbar Oktober 2024
Capacity Building Wartawan BI Sumbar, Manfaatkan Teknologi untuk Penyebaran Informasi
Capacity Building Wartawan BI Sumbar, Manfaatkan Teknologi untuk Penyebaran Informasi
QRIS Melonjak Pesat: Transaksi di Sumbar Tembus Rp1,62 Triliun di Triwulan II 2024
QRIS Melonjak Pesat: Transaksi di Sumbar Tembus Rp1,62 Triliun di Triwulan II 2024
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BI mencatat, terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian Sumbar selama delapan tahun terakhir.
Ekonomi Sumbar Tertolong Konsumsi Rumah Tangga, BI Minta Genjot Investasi