Langgam.id - Universitas Negeri Padang (UNP) terus menunjukkan komitmennya untuk menjadi kampus yang inklusif dan ramah bagi difabel. Sebagai bagian dari upaya tersebut, UNP mendirikan Pusat Layanan Disabilitas dan memperbarui fasilitas untuk mendukung mahasiswa berkebutuhan khusus.
Komitmen ini terlihat nyata dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024 yang digelar pada 12-20 Agustus 2024. Tahun ini, dua mahasiswa baru tuna rungu, Putri Nabila dan Adzhana Yunita, menjadi bagian dari Gugus II PKKMB, menandai langkah maju UNP dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua mahasiswa.
Putri Nabila, yang berasal dari Batusangkar dan diterima di Departemen Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), mengungkapkan pengalamannya mengikuti PKKMB dengan bantuan Juru Bahasa Isyarat (JBI).
"Pelayanan UNP sangat bagus. Saya sudah tahu akan ada JBI karena kami, mahasiswa baru difabel, telah dimasukkan ke dalam satu grup WhatsApp, di mana kami mendapatkan informasi dan berkenalan satu sama lain," ujar Putri melalui bahasa isyarat yang diterjemahkan oleh JBI, Rosy Mahersa, seorang mahasiswa Pendidikan Luar Biasa, Kamis (15/8/2024).
Putri mengaku sangat senang mengetahui adanya Pusat Layanan Disabilitas di UNP. Ia juga merasa bahagia bisa bertemu dengan teman-teman difabel lainnya yang bersama-sama berjuang meraih cita-cita di kampus ini.
Adzhana Yunita, yang akrab disapa Nana, berasal dari Padang dan juga mengungkapkan kebahagiaannya diterima di UNP melalui jalur SNBP di Program Studi Desain Komunikasi Visual. Nana merasa tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan PKKMB berkat dukungan penuh dari kampus.
"Saya sangat senang bisa diterima di UNP. Untuk proses belajar nanti, saya akan dibantu oleh sebuah aplikasi yang membantu saya memahami materi yang diberikan oleh dosen," kata Nana.
Kisah Putri dan Nana merupakan bukti nyata dari upaya UNP dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif. Keberadaan Juru Bahasa Isyarat dalam kegiatan PKKMB serta penggunaan aplikasi pembelajaran untuk mendukung mahasiswa difabel adalah langkah signifikan menuju kampus yang ramah bagi semua mahasiswa. (*/Yh)