Universitas Al Azhar Gelar Seminar 111 Tahun Buya Hamka

Langgam.id - Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, menggelar seminar 111 tahun Buya Hamka di Auditorium Arifin Panigoro, 16-17 Februari 2009.

Seminar yang mengangkat tema 'Berbagi Cerita tentang Sang Ayah Bangsa' ini menghadirkan pembicara, mulai akademisi, tokoh agama, peneliti, hingga tokoh-tokoh dari Ranah Minang.

Sederet nama pengisi seminar adalah Taufiq Ismail (sastrawan nasional), Azizah Hamka ( anak Buya Hamka), Mahyeldi Ansharullah (Walikota Padang), Buya Gusrizal Gazahar (Ketua Umum MUI Sumbar), Akmal Sjafril (peneliti INSIST).

Buya Hamka, dengan nama lengkap Abdul Malik Karim Amrullah, lahir di Sungai Batang, pinggir Danau Maninjau, Agam, 17 Februari 1908. Dia meninggal pada 24 Juli 1981, dalam umur 73 tahun.

Anak Abdul Karim Amrullah alias Inyiak Rasul atau Inyiak Dotor ini dikenal sebagai ulama cum sastrawan, wartawan, penulis. Dia juga terlibat dalam kancah revolusi fisik di Sumatera Barat.

Bersama Barisan Pengawal Nagari dan Kota (BPNK), Hamka bergerilya menyusuri hutan pengunungan di Sumatera Barat untuk menggalang persatuan menentang kembalinya Belanda.

Buya Hamka memang telah tiada, namun ratusan karyanya masih dikenang. Tidak lekang oleh panas, tidak lapuk oleh hujan. Kepribadiannya yang keras untuk agama dan bangsa, pun demikian.

Bagi Anda di rantau Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek), dan di mana pun, yang mengagumi Buya Hamka, ingin mengenal lebih jauh Hamka, tentu seminar ini suatu hal yang pantang untuk dilewatkan.

Untuk menjadi peserta acara seminar, Anda bisa mendaftar melalui http://bit.ly/DaftarSeminarBuya Hamka. Untuk nara hubung silahkan kontak pada nomor 089622862760.

Baca Juga

Pengurus DPP Lembaga Advokasi Kebudayaan dan Adat Minangkabau (LAKAM) Sumatra Barat periode 2025-2030 dikukuhkan pada Rabu (27/8/2025)
Pengurus LAKAM Sumbar Dikukuhkan, Azwar Siri Ditetapkan Sebagai Ketum
Lokakarya Penutupan KKN Unand di Nagari Koto Malintang: Harmoni Kebersamaan dan Kontribusi Nyata Mahasiswa
Lokakarya Penutupan KKN Unand di Nagari Koto Malintang: Harmoni Kebersamaan dan Kontribusi Nyata Mahasiswa
Relevansi "Kato nan Ampek" di Minangkabau Masa Kini
Relevansi "Kato nan Ampek" di Minangkabau Masa Kini
Ranah Minang, Rumah Damai yang Tak Retak
Ranah Minang, Rumah Damai yang Tak Retak
Koreografer asal Pariaman Refleksikan Arti Rumah Lewat Pertunjukan
Koreografer asal Pariaman Refleksikan Arti Rumah Lewat Pertunjukan
Muhammad Nasir
Pelajaran dari SAB: dari Raja Alam ke Pinggiran Kekuasaan