Langgam.id - Universitas Andalas (Unand) kembali menunjukkan kiprahnya dalam pemberdayaan masyarakat melalui aksi nyata di lapangan. Melalui sinergi bersama warga Nagari Kudu Gantiang, Kabupaten Padang Pariaman, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) menggagas inisiatif pemanfaatan lahan tidur melalui budidaya jagung.
Program ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat Terintegrasi dengan Kegiatan Mahasiswa (PKM-TKM) Universitas Andalas Tahun 2025, yang mengusung misi ketahanan pangan dan optimalisasi sumber daya lokal.
Sebanyak 21 mahasiswa lintas jurusan diterjunkan ke nagari, mengusung semangat kolaborasi multidisiplin. Dosen Pendamping Lapangan, Nika Rahma Yanti, S.TP., M.P., menyampaikan bahwa kegiatan ini bermula dari hasil observasi dan diskusi dengan masyarakat setempat.
“Kami melihat masih banyak lahan tidur yang belum termanfaatkan. Satu hektare lahan kami jadikan lokasi percontohan (pilot project) untuk budidaya jagung,” jelas Nika.
Kegiatan inti yang berlangsung pada Senin, 21 Juli 2025, berupa pelatihan budidaya jagung mulai dari pemilihan bibit unggul, teknik jarak tanam, penggunaan alat pertanian, analisis ekonomi budidaya, hingga proses panen. Pelatihan ini melibatkan langsung warga dan kelompok tani Nagari Kudu Gantiang.
Pelatihan dibuka resmi oleh Dosen Pendamping sekaligus Ketua Kegiatan, Nika Rahma Yanti, didampingi Camat Kudu Gantiang, Budi Sahputra, S.T., M.T., serta Wali Nagari Jhoni Bahrul Fuadi.
Dalam sambutannya, Camat menyampaikan apresiasi atas dedikasi Unand dan para mahasiswa:
“Mahasiswa KKN tidak sekadar hadir lalu pergi, tapi meninggalkan bukti nyata melalui kegiatan seperti budidaya jagung ini,” ungkapnya.
Sebagai bentuk dukungan jangka panjang, Unand menyerahkan bantuan alat pertanian kepada kelompok mitra di nagari. Alat ini diharapkan memperkuat praktik budidaya jagung dan mendorong keberlanjutan hasil panen.
Masyarakat pun menunjukkan antusiasme tinggi. Banyak peserta yang aktif bertanya selama pelatihan dan langsung mencoba teknik yang diajarkan.
Universitas Andalas menegaskan bahwa kegiatan ini bukan titik akhir, melainkan awal dari pendampingan berkelanjutan. Monitoring akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa budidaya jagung benar-benar berdampak pada peningkatan pendapatan dan ketahanan pangan lokal.
“Kami berharap lahan tidur di Nagari Kudu Gantiang bisa menjadi ladang produktif yang menghasilkan nilai ekonomi bagi warga,” tutup Nika.