InfoLanggam - Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang akan menggelar SeIBa International Festival (SIF) 2024 pada 24-29 September 2024 mendatang.
Event rencananya bakal diikuti tiga negara tetangga dan 24 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Kementrian Agama RI.
“Sudah 24 PTKIN yang mengabarkan ingin ikut, termasuk dari Papua dan Aceh,” ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Welhendri Azwar dalam keterangannya pada Selasa (27/8/2024).
Ia menjelaskan bahwa memasuki tahun kedua penyelenggaraannya, SIF 2024 tidak hanya ajang pertunjukan seni namun juga ada beberapa yang dilombakan.
“Setelah menggelar berbagai rapat, kita mencari format yang dibutuhkan peserta dari luar dan dalam negeri. Beberapa cabang akan diperlombakan, seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Tahun lalu, ini tidak diagendakan karena fokus pada seni dan akademik,” terang Welhendri.
Selain itu kata Welhendri, juga hadir dalam ajang ini yaitu seni pertunjukan seperti tari daerah, tari kontemporer, solo song lagu daerah dan kontemporer, baca puisi, musikalisasi puisi, monolog.
Seperti tahun lalu, call paper yang melibatkan mahasiswa juga tetap digelar dengan tema seputar kebudayaan daerah selingkup budaya melayu kontemporer.
Ketua Panitia Penyelenggara SIF 2024, Davy Hendri mengatakan, rancangan tahun ini juga menyiapkan olahraga terpilih, Panahan dan Catur.
“Selain itu kita akan memberikan waktu untuk traveling ke situs budaya sebagaimana tahun lalu,” beber Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) ini.
Davi memperkirakan, ajang ini akan melibatkan secara total 500 orang dari peserta dan belum termasuk panitia. “Karena kita juga menawarkan kepesertaan dosen untuk ambil bagian sebagai visiting lecturer, dimana peserta didiknya international,” ucap Davi.
Ia menyebutkan bahwa informasi lengkap event disediakan di website https://seiba-fest.uinib.ac.id/ dan bisa ditanyakan langsung ke melalui contact person yang disediakan.
“Base on kegiatan ini adalah festival, merayakan kekayaan kebudayaan dan mengkaji kebudayaan melalui perspektf agama. Dimana, Islam telah melahirkan budaya dan peradaban tersendiri di Asia Tenggara,” katanya. (*)