Langgam.id - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai memilih Desa Tuapeijat, di Kecamatan Sipora Utara sebagai desa Tangguh coronavirus disease 2019 atau dikenal Covid-19.
Asisten III Bidang Administrasi dan Keuangan Sekretariat Daerah Kepulauan Mentawai Pudjo Rahardjo menyebutkan seluruh ASN lingkungan Pemkab Mentawai di Tuapeijat menggelar gotong royong bersama dengan masyarakat untuk persiapan launching Desa Tangguh Covid-19, yaitu Desa Tuapeijat.
"Iya, setiap OPD ada 10 tenaga honorer dan ANS yang ikut foto bersama masyarakat, menggelar gotong royong bersama," katanya dikutip dari laman resmi pemda, Kamis, (25/6/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Desa Tuapeijat dipilih menjadi Desa Tangguh Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Mentawai karena desa tersebut merupakan kawasan wisata yang terletak di wilayah Sipora Utara serta memiliki fasilitas wisata dan Puskesmas.
“Sebenarnya kita memilih Desa Tuapeijat ini, karena ada beberapa fasilitas yang ada, seperti tempat atau fasilitas wisata ada, puskesmas juga mendukung, jadi itu salah satu alasan kita memilih Desa Tuapeijat ini menjadi Desa Tangguh,” ungkapnya.
Rencananya, Desa Tangguh Covid-19 akan di-launching pada tanggal 29 Juni 2020 oleh tim dari Provinsi Sumatra Barat serta dari pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar.
Pudjo mengungkapkan sebelum dilakukan launching akan ada simulasi Desa Tangguh Covid-19 di simpang Dusun Mapaddegat atau pintu masuk daerah itu dan akan dibuatkan posko.
Novriadi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai, sekaligus Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Mentawai mengatakan bahwa Desa Tuapeijat juga memiliki tim relawan 'Tangguh Bencana', sehingga bisa membantu masyarakat dan juga gugus tugas pengawasan terhadap orang keluar dan masuk di wilayah itu.
“Kita juga di Desa Tuapeijat khususnya, sudah ada tim relawan kita, yaitu tim tangguh bencana, dalam hal ini karena bencananya adalah covid-19, maka relawan tersebut nantinya akan dibekali cara menangani covid-19, paling tidaknya menghimbau masyarakat, rumah ibadah atau penginapan agar menyediakan tempat cuci tangan atau pakai masker,” jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa untuk Desa Tangguh Covid-19 tidak ada penilaian, namun penetapan itu untuk menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dan menjadi motivasi bagi desa-desa lainnya dalam mengelola desanya. (rls/HF)