Langgam.id - Total kasus Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) sudah mencapai 18.589 orang terhitung Minggu (22/11/2020). Dari jumlah tersebut, total sembuh 15.715 orang (84,54 persen), total meninggal 401 orang (2,16 persen) dan sisanya masih menjalani perawatan.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal merilis data itu di situs resmi Pemprov Sumbar, Minggu (22/11/2020) malam. Menurutnya, pada hari tersebut, tambahan positif 236 orang, sembuh 206 orang dan meninggal 8 orang.
.
Baca Juga: Data Covid-19 Sumbar Minggu 22 November: 236 Lagi Positif dan 206 Sembuh
Selain mereka yang telah sembuh, 379 orang (2,04 persen) pasien masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit dan sisanya isolasi. "Isolasi mandiri 1.833 orang (9,86 persen). Isolasi Provinsi 78 orang (0,42 persen). Isolasi Kab/ Kota 183 orang (0,98 persen)."
Berikut rincian kasus di 19 kabupaten dan kota, kondisi Minggu 22 November 2020:
.
1. Kota Padang
Total kasus 10.328 orang
Meninggal 204 orang (1,98 persen)
Sembuh 9.234 orang (89,4 persen)
.
2. Kabupaten Sijunjung
Total kasus 394 orang
Meninggal 11 orang (2,8 persen)
Sembuh 347 orang (88,1 persen)
3. Kota Pariaman
Total kasus 436 orang
Meninggal 15 orang (3,4 persen)
Sembuh 381 orang (87,4 persen)
.
4. Kabupaten Agam
Total kasus 1.345 orang
Meninggal 23 orang (1,7 persen)
Sembuh 1.147 orang (85,3 persen)
5. Kabupaten Solok Selatan
Total kasus 166 orang
Meninggal 2 orang (1,2 persen)
Sembuh 141 orang (84,9 persen)
.
6. Kota Sawahlunto
Total kasus 205 orang
Meninggal 4 orang (1,95 persen)
Sembuh 173 orang (84,4 persen)
7. Kabupaten Padang Pariaman
Total kasus 770 orang
Meninggal 24 orang (3,1 persen)
Sembuh 637 orang (82,7 persen)
.
8. Kota Solok
Total kasus 316 orang
Meninggal 7 orang (2,2 persen)
Sembuh 259 orang (81,96 persen)
9. Kabupaten Kep. Mentawai
Total kasus 184 orang
Meninggal 0 orang (0 persen)
Sembuh 148 orang (80,4 persen)
.
10. Kota Padang Panjang
Total kasus 443 orang
Meninggal 6 orang (1,4 persen)
Sembuh 348 orang (78,6 persen)
11. Kota Payakumbuh
Total kasus 494 orang
Meninggal 7 orang (1,4 persen)
Sembuh388 orang (78,5 persen)
.
12. Kabupaten Dharmasraya
Total kasus 288 orang
Meninggal 4 orang (1,4 persen)
Sembuh 219 orang (76,0 persen)
13. Kota Bukittinggi
Total kasus 805 orang
Meninggal 13 orang (1,6 persen)
Sembuh 611 orang (75,9 persen)
.
14. Kabupaten Tanah Datar
Total kasus 557 orang
Meninggal 18 orang (3,2 persen)
Sembuh 420 orang (75,4 persen)
15. Kabupaten Pasaman
Total kasus 187 orang
Meninggal 7 orang (3,7 persen)
Sembuh 134 orang (71,7 persen)
16. Kabupaten Pesisir Selatan
Total kasus 682 orang
Meninggal 17 orang (2,5 persen)
Sembuh 482 orang (70,7 persen)
17. Kabupaten Solok
Total kasus 403 orang
Meninggal 12 orang (2,98 persen)
Sembuh 273 orang (67,7 persen)
18. Kabupaten Pasaman Barat
Total kasus 279 orang
Meninggal 15 orang (5,4 persen)
Sembuh 176 orang (63,1 persen)
19. Kabupaten Limapuluh Kota
Total kasus 307 orang
Meninggal 12 orang (4,0 persen)
Sembuh 197 orang (64,2 persen)
Sementara, zona penyebaran kasus Covid-19 adalah sebagai berikut:
Zona kuning - risiko rendah (Skor 2,41 - 3,0)
1. Kabupaten Solok Selatan (skor 2,61)
2. Kabupaten Kepulauan Mentawai (skor 2,60)
3. Kota Payakumbuh (skor 2,49)
4. Kabupaten Pasaman (skor 2,44)
5. Kota Sawahlunto (skor 2,43)
Zona oranye - risiko sedang (Skor 1,81 - 2,40)
1. Kota Pariaman (skor 2,39)
2. Kota Bukittinggi (skor 2,38)
3. Kabupaten Sijunjuang (skor 2,33)
4. Kota Padang (skor 2,03)
5. Kabupaten Agam (skor 2,27)
6. Kabupaten Dharmasraya (skor 2,23)
7. Kabupaten Limapuluh Kota (skor 2,23)
8. Kabupaten Pasaman Barat (skor 2,18)
9. Kota Solok (skor 2,10)
10. Kabupaten Padang Pariaman (skor 2,09)
11. Kabupaten Tanah Datar (skor 2,09)
12. Kota Padang Panjang (skor 2,02)
13. Kabupaten Solok (skor 2,03)
14. Kabupaten Pesisir Selatan (skor 1,91)
Melihat skor di atas, menurut Jasman, yang paling rendah skornya adalah Kabupaten Pesisir Selatan. "Kasus positif dan adanya kasus maninggal meningkat tajam dalam minggu ke-36 pandemi ini. Kita harapkan Kabupaten Pesisir Selatan agar lebih intens lagi melakukan test PCR kepada masyarakatnya," tuturnya.
Menurutnya, tindakan tracking, tracing, serta melakukan berbagai tindakan kesehatan masyarakat lainnya sesuai protokol bertujuan agar penangananan covid-19 dapat lebih baik. (*/SS)