Langgam.id — Pendampingan psikososial menjadi salah satu upaya penting dalam membantu pemulihan warga lanjut usia pascabanjir di Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang. Kamis (25/12/2025), Tim Psychosocial Support Program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) melaksanakan kegiatan pendampingan bagi para lansia yang terdampak bencana tersebut.
Kegiatan berlangsung di gedung serbaguna kelurahan yang saat ini difungsikan sebagai lokasi pengungsian. Sejumlah rumah warga, termasuk milik para lansia, tidak lagi layak huni akibat terjangan banjir. Di tempat pengungsian itu, tim pendamping berupaya menghadirkan ruang aman bagi lansia untuk mengekspresikan perasaan, berbagi pengalaman, serta mengungkapkan kehilangan yang mereka alami.
Pendampingan dilakukan melalui percakapan yang menenangkan, terutama bagi lansia yang masih diliputi rasa takut, cemas, dan kebingungan setelah bencana. Selain itu, para lansia diajak mengikuti aktivitas ringan untuk membantu menjaga kestabilan emosi sekaligus memperkuat ikatan sosial antarsesama warga pengungsian.
Sesi pendampingan juga diisi dengan penguatan spiritual dan emosional melalui membaca serta mentadabburi Alquran. Pada kesempatan itu, tim menyerahkan Alquran kepada para lansia. Permintaan warga akan Alquran menjadi penanda bahwa kebutuhan spiritual menjadi sandaran utama di tengah situasi sulit, alih-alih bantuan material lainnya.
Suasana haru mewarnai kegiatan tersebut. Seorang lansia tampak tak kuasa menahan air mata saat menceritakan rumahnya yang rusak parah akibat banjir. Kisah kehilangan dan harapan yang disampaikan mencerminkan luka yang masih tersisa, sekaligus tekad untuk bangkit dan melanjutkan hidup.
Anggota tim PKM, Anggi Fitria, S.Sos., M.Pd., mengatakan, pendampingan lansia merupakan bagian penting dari proses pemulihan pascabencana. Para lansia, menurut dia, membutuhkan ruang untuk didengar dan dikuatkan, baik secara emosional maupun spiritual.
“Ketika mereka meminta Alquran, hal itu menunjukkan kebutuhan akan ketenangan dan harapan di tengah keterbatasan,” katanya.
Tim PKM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat terdiri dari dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, yakni Thaheransyah, S.Sos.I., M.A., Anggi Fitria, S.Sos., M.Pd., dan Iqbal Nuari, S.Sos., M.Pd. Kegiatan ini turut melibatkan LLHPB ‘Aisyiyah, tenaga kependidikan, serta mahasiswa Fakultas Agama Islam. Kolaborasi tersebut memungkinkan pendampingan dilakukan secara menyeluruh, mencakup aspek psikologis, sosial, dan spiritual.
Kegiatan pendampingan psikososial ini didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia melalui hibah internal perguruan tinggi sebagai bagian dari upaya membantu masyarakat terdampak bencana.
Warga Kampung Lapai menyambut positif kegiatan tersebut dan berharap dapat segera pulih dari dampak banjir. Mereka menaruh harapan untuk kembali ke rumah masing-masing dan menata ulang kehidupan setelah bencana berlalu.
Melalui kegiatan ini, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi masyarakat dalam proses pemulihan pascabencana.
