InfoLanggam - Tim pengabdian dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat tahun 2024 melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Masjid Mujahidin, Jalan Jawa V Perum Bumi Kasai Permai, Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu (29/12/2024).
PKM yang diketuai Dr Desminar MAg, beranggotakan Dr Mursal MAg, Dr Firdaus MHI, Dr Syaflin Halim MA, Dr Romi Saputra MA, Dr Fitri Alrasi MA, Rosdialena MA dan Khoiriah MAg.
Kegiatan ini juga menggandeng anggota pembantu lapangan yang juga mahasiswa FAI yakni Aulia Rahmi, Wilda Suryani Rambe dan Nurul Hidayah Rambe. PKM ini mengupas tuntas penyelenggaraan jenazah dengan pendekatan sunnah di lingkungan masyarakat.
Desminar selaku Ketua Tim mengakui, penyelenggaraan jenazah dengan pendekatan sunnah ini bertujuan menghormati jenazah, menjaga kesederhanaan dan memohon ampunan serta rahmat Allah bagi almarhum/almarhumah.
Ia menyebutkan bahwa setiap tahap dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan yang telah dituntunkan dalam hadist nabi.
Seperti penggunaan air bersih dalam memandikan, kafan yang sederhana namun layak, shalat jenazah dipimpin imam atau orang yang berhak serta penguburan secepat mungkin, diiringi doa dan dzikir untuk kebaikan jenazah.
Sementara itu, Firdaus yang juga narasumber dalam pengabdian tersebut memulai pembahasan penyelenggaraan jenazah dari proses sakaratul maut.
Ia menjelaskan keterampilan menghadapi sakaratul maut dengan pendekatan sunnah merujuk pada cara-cara yang dianjurkan dalam Islam untuk membantu seseorang menghadapi proses menjelang kematian agar tetap dalam keadaan tenang dan dalam keimanan.
Usai melewati masa sakaratul maut lanjutnya, dilaksanakan proses memandikan jenazah. Yang mana pada proses ini ia menjelaskan dengan sangat rinci kebutuhan yang harus disediakan untuk memandikan jenazah serta proses memandikan jenazah yang benar lengkap dengan alat peraga.
Proses ini juga mengundang banyak antusias masyarakat sekitar yang bertujuan meluruskan kembali pemahaman yang ada selama ini.
Setelah itu materi memandikan jenazah kegiatan dilanjutkan dengan praktek mengkafani jenazah dengan narasumber Rosdialena dibantu anggota pembantu lapangan.
Dalam pemaparannya, ia menjelaskan secara menyeluruh cara kerja dari proses mengkafani, termasuk ketentuan kain kafan, tali pengikat serta peletakan kapas.
Materi dilanjutkan dengan tata cara pelaksanaan shalat jenazah sesuai sunnah, hal-hal penting dalam shalat jenazah, menguburkan jenazah, langkah-langkah menuju lahat/tempat pemakaman.
Kemudian materi doa ketika datang ke kuburan, mendoakan mayat hingga ucapan kepada yang dilayati. Kegiatan juga diisi dengan proses tanya jawab antara masyarakat sekitar dengan tim pengabdian.
Usai kegiatan, tim pengabdian membagikan kalender UM Sumatera Barat kepada masyarakat dan jemaah sekitar.
Dalam hal ini juga dijelaskan keistimewaan kalender UM Sumatera Barat yang dirancang oleh tim hisab UM Sumatera Barat dengan jadwal waktu shalat, syuruq terbit, bayang kiblat hingga ijtimak dan waktu puasa. (*)