InfoLanggam - Delegasi tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Al-Qindy Swara Biro Paduan Suara UKM Protokoler dan Pengembangan Diri (PPD) UIN Imam Bonjol Padang akan mengikuti The 5th International Bandung Choral Festival (IBCF) 2025.
Ajang bergengsi tingkat internasional ini akan berlangsung pada 9–12 Oktober 2025 di Universitas Parahyangan, Bandung.
The 5th International Bandung Choral Festival (IBCF) merupakan event tahunan yang diadakan oleh Bandung Choral Society (BCS) yang menghadirkan para tim paduan suara juri-juri dari berbagai daerah maupun mancanegara.
Ajang bergengsi ini adalah hasil buah tangan dari Tommyanto Kandisaputra yang merupakan ketua dari BCS ini atas inisiatifnya untuk menghadirkan budaya Paduan Suara ini di Indonesia.
Berbagai negara yang turut berpartisipasi seperti Korea Selatan, Filipina, Vietnam, dan Australia turut meramaikan ajang bergengsi tahunan ini.
Ketua Delegasi tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Al-Qindy Swara, Muhammad Yazid Yaskur mengungkapkan semangat yang kian membara menjelang keberangkatan.
“Tensinya semakin tinggi, makin semangat, perjalanan panjang yang telah dipersiapkan sejak tahun lalu itu, akhirnya tiba,” terangnya.
Ia mengatakan bahwa dalam ajang ini, tim delegasi Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Al-Qindy Swara, mengikuti kategori Folksong, membawakan dua lagu tradisional Minangkabau, yakni “Baju Kuruang” dan “Babendi-bendi.”
Pemilihan kedua lagu tersebut dilatarbelakangi oleh semangat untuk memperkenalkan budaya Sumatra Barat di kancah internasional. Diiringi alunan musik dipadukan dengan koreo yang kaya akan nilai budaya tradisional, melengkapi pesona tradisi Minangkabau dalam harmoni vokal yang menggaung berbalut modern.
“Karena ini adalah lomba Paduan Suara, maka fokusnya kepada suara harmoni vokal yang padu, alunan musik dan gerak tari menjadi faktor pendukung penilaian juri dalam membangun suasana Folksong yang makin kental,” beber Yaskur.
Ia menyebutkan bahwa latihan intensif tim delegasi Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Al-Qindy Swara ini telah berlangsung sejak Februari lalu. Latihan dilakukan setiap hari di waktu sore hingga selesai, disela-sela waktu kesibukan kuliah.
Memasuki liburan semester pun, terang Yaskur, proses latihan intensif ini tetap berlanjut. Bahkan anggota tim yang masuk semester akhir yang sedang mengikuti kegiatan KKN dan PL tetap harus menyempatkan untuk mengikuti latihan intensif ini.
“Hampir separuh dari tim merupakan mahasiswa semester 7, termasuk saya. Maka mau tidak mau kami selama KKN harus menyempatkan diri untuk kembali ke Padang di hari Jumat untuk pergi latihan dan kembali di hari Minggu ke tempat KKN masing-masing," ujarnya.
"Mahasiswa dari Tarbiyah pun juga harus menyempatkan waktu mengajarnya di PL untuk tetap rutin latihan bersama tim. Setengah dari itu, anggota tim yang semester 3 dan 5 diwajibkan untuk tetap berada di Padang selama waktu libur semester. Proses panjang itu tentu penuh tantangan tersendiri bagi tim,” sambungnya.
Delegasi tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Al-Qindy Swara ini dibimbing oleh para pelatih, diantaranya pelatih vokal sekaligus Conductor tim Masni Fanshuri atau kerap disapa Datuak, pelatih koreografer Wandi Oktavianus atau kerap disapa Da Wandi.
Serta para pemusik First Okta Falma, Ahmad Teguh Santoso dan Alfandawa Lima. Total sebanyak 28 orang personil tim akan berangkat mewakili UIN Imam Bonjol Padang.
Manager tim, Muhammad Yoelando Zafran, menambahkan bahwa kompetisi ini merupakan pengalaman perdana bagi tim delegasi Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Al-Qindy Swara dan juga bagi UIN Imam Bonjol Padang untuk tampil di ajang Paduan Suara berskala nasional dan internasional.
“Kami tidak menyangka bisa sampai ke tahap ini. Banyak pelajaran tentang manajemen waktu, latihan, dan pendanaan yang kami dapatkan. Semua dijalani dengan penuh tanggung jawab,” ungkapnya.
Dukungan kampus pun mengalir deras, baik secara moril maupun materil. Pimpinan kampus berpesan agar seluruh anggota menjaga kesehatan dan nama baik almamater selama kompetisi berlangsung.
Pembina UKM PPD UIN Imam Bonjol Padang, Yunia Zeka Sari menyampaikan kebanggaannya atas semangat dan dedikasi tim.
“Anak-anak telah berlatih dengan penuh semangat dan disiplin. Paduan suara ini tidak hanya membawa nama UKM, tetapi juga nama UIN Imam Bonjol Padang. Semoga kehadiran mereka di Bandung menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berprestasi,” ungkap Yunia. (*)