Langgam.id - Setelah beraktivitas pada siang hari maka tubuh menginginkan istirahat yang cukup di malam hari. Istirahat yang cukup dapat membuat pikiran dan tubuh menjadi rileks kembali.
Kebiasaan tidur larut malam dapat berimbas pada bangun kesiangan atau tubuh menjadi lemas, lesu, dan tidak bersemangat.
Dilansir dari yankes.go.id. Tidur hingga larut malam sampai dengan menjelang pagi atau yang sering kita sebut dengan begadang memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi tubuh kita, seperti :
- Meningkatkan Kadar Gula Darah
Saat kita tidur, akan terjadi penurunan hormon kortisol dan aktivitas sistem darah sebagai pengatur kadar gula darah akan berfungsi dengan normal.
Namun, saat kebutuhan tidur kita terganggu tubuh akan mengalami stres, hal ini dapat berakibat meningkatnya kadar gula dalam darah.
Resiko penyakit akibat meningkatnya kadar gula dalam darah adalah penyakit pada ginjal dan jantung.
- Kegemukan
Bergadang biasanya rutinitas makan kita menjadi terganggu. Pola makan yang buruk dapat terjadi karena begadang.
Biasanya dengan begadang, orang akan mengonsumsi makanan secara berlebihan di waktu malam hari. Jika makanan yang dikonsumsi cenderung tinggi lemak dan kalori, tentu saja hal ini dapat mengakibatkan kegemukan. Sudah seharusnya kita waspadai adalah kegemukan juga memicu terjadinya penyakit kronis. - Menurunkan konsentrasi
Bergadang seringkali membuat konsentrasi pecah. Kita jadi tidak fokus dalam menyelesaikan tugas/aktifitas sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan tubuh mengalami kelelahan dan mengantuk.
Dampak negatif dari turunnya konsentrasi adalah menurunnya kemampuan otak, sehingga menurunkan kreativitas dan kurang mampu dalam menyelesaikan masalah.
- Menurunkan Sistem Imun
Kebiasaan begadang juga dapat menurunkan sistem imun.
Begadang membuat tubuh kita tidak beristirahat cukup. Kurangnya waktu tidur/istirahat membuat sirkulasi sel darah putih terganggu. Sel darah putih yang terganggu inilah yang dapat menurunkan sistem imun kita. - Stres
Dengan begadang, persiapan untuk memulai hari menjadi kurang terencana. Persiapan yang kurang matang akan mengakibatkan aktivitas menjadi kacau.
Dilansir dari Kemenkes.go.id. Berikut ini adalah beberapa waktu tidur yang sesuai dengan umur diantaranya adalah:
A. Usia 0-1 bulan: bayi yang usianya baru 2 bulan membutuhkan waktu tidur 14-18 jam sehari.
B. Usia 1-18 bulan: bayi membutuhkan waktu tidur 12-14 jam sehari termasuk tidur siang.
C. Usia 3-6 tahun: kebutuhan tidur yang sehat di usia anak menjelang masuk sekolah ini, mereka membutuhkan waktu untuk istirahat tidur 11-13 jam, termasuk tidur siang.
D. Usia 6-12 tahun: Anak usia sekolah ini memerlukan waktu tidur 10 jam.
E. Usia 12-18 tahun: menjelang remaja sampai remaja kebutuhan tidur yang sehat adalah 8-9 jam.
F. Usia 18-40 tahun: orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7-8 jam setiap hari.
Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara optimal. Istirahatlah yang cukup agar tubuh dan pikiran kembali segar sehingga dapat beraktivitas dengan baik pada siang hari. (Yusi Nilya Fitri/Fs)