Langgam.id - Kepala Bagian (Kabag) Protokoler dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Pemko Padang, Imral Fauzi mengatakan hadirnya seluruh camat dan lurah pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) sudah direncanakan jauh hari.
Ia menjelaskan perencanaan ini sudah dibuat sejak tahun lalu sewaktu Kota Padang menjadi tuan rumah Apeksi. "Kami memenuhi undangan Walikota Makassar sekaligus Ketua Umum Apeksi Pak Bima Arya," tutur Imral kepada Langgam.id.
Imran menambahkan, bahwa hal ini juga menjadi semacam penghargaan kepada Kota Makassar. Mengingat tahun lalu kata Imral, saat Padang menjadi tuan rumah, rombongan dari Kota Makassar hadir dengan 400 orang lebih.
"Kota yang memboyong jajaran camat serta lurahnya bukan hanya kota Padang, tapi banyak juga yang lain," ucapnya.
Dengan perginya seluruh camat dan lurah ini, Imral menegaskan, tidak akan menggangu pelayanan kepada masyarakat. Ia mengatakan, selain camat dan lurah yang ikut pergi, semua unsur seperti sekretaris di tingkat kelurahan, kecamatan, dan dinas masih ada di kantor masing-masing. Sehingga tidak akan melumpuhkan pelayanan kepada masyarakat.
Sebelumnya, Anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Djunaidy Hendry mengatakan, rombongan besar yang dibawa oleh Walikota Padang ini bisa membebani keuangan daerah.
Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kabag Propam Kota Padang itu mengatakan, bahwasanya seluruh lurah dan camat pada tahun ini baru satu kali melakukan perjalanan dinas.
"Seluruh lurah dan camat ini boleh dikatakan hampir tidak ada perjalanan dinas, baru pada Apeksi kali ini ada," ucap Imral.
Karena sudah direncanakan dari jauh hari, seluruh lurah dan camat ini lanjut Imral, puasa perjalanan dinas untuk bisa hadir di Makassar. "Jadi ini tidak akan membebani keuangan daerah," ucap pria yang biasa disapa Joim tersebut.
Jika ingin disebutkan kata Imral, tiap lurah yang hadir di Makassar hanya mengeluarkan biaya Rp430 ribu. Bahkan lanjutnya, ada anggaran yang tidak mencukupi di tingkat kecamatan, para ASN yang hadir tersebut tidak diberi uang hariannya.
"Hal ini mereka coba siasati dengan sekamar bertiga atau berempat, jadi dimana letaknya kalau disebut membebani keuangan daerah," ucap Imral.
Kegiatan menghadiri Apeksi di Makassar ini ia nilai juga membawa dampak positif ke Kota Padang. Para lurah bisa studi banding ke kelurahan-kelurahan yang ada di Makassar, sembari mempromosikan budaya lokal.
Akan ada juga pawai budaya yang dilakukan oleh para lurah. Di sana kata Imral, kita bisa mempromosikan produk-produk UMKM yang ada dari Kota Padang. Selain itu ada pembahasan dan penjajakan antar instansi di setiap Kota yang tergabung dalam Apeksi. (yki)